Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Kabupaten Pangandaran dan Kota Tasikmalaya Paling Tidak Patuh Pakai Masker dan Jaga Jarak

Kompas.com - 25/01/2021, 16:31 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat kembali mengumumkan tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan di 27 kota kabupaten di Jabar.

Hal itu ia umumkan sesuai menghadiri rapat Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/1/2021).

Kabupaten Pangandaran paling tidak patuh pakai masker

Hasilnya, Kota Bandung menjadi daerah paling patuh dalam memakai masker. Sementara Kabupaten Pangandaran jadi daerah paling tidak patuh memakai masker.

"Minggu ini wilayah yang paling patuh memakai masker 91 persen adalah Kota Bandung. Yang paling tidak patuh memakai masker Kabupaten Pangandaran hanya 65 persen," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Baca juga: Kabupaten Tasikmalaya Paling Tak Patuh Protokol Kesehatan, Satgas: Setiap Hari Operasi Yustisi

Kota Tasikmalaya paling tidak patuh jaga jarak

Untuk kategori menjaga jarak, Kabupaten Bandung jadi daerah paling patuh. Sementara Kota Tasikmalaya jadi daerah paling tidak patuh menjaga jarak.

"Yang paling patuh menjaga jarak ada di Kabupaten Bandung 89 persen dan yang paling tidak patuh menjaga jarak adalah Kota Tasikmalaya di 63 persen," kata dia.

Baca juga: Kota Tasikmalaya 3 Kali Berstatus Zona Merah Covid-19, Ini Penyebabnya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

80 persen warga Jabar sudah patuh protokol kesehatan

Adapun untuk level provinsi, 80 persen masyarakat Jabar sudah menerapkan protokol kesehatan baik memakai masker maupun menjaga jarak.

"Jadi rakyat Jabar dilaporkan menaati protokol kesehatan itu 80 persen dari yang disurvei di 27 kota kabupaten. Mudah-mudahan membaik karena minggu lalu naik turun diangka 50-an persen sekarang naik ke 80 persen," tuturnya.

Baca juga: Warga Kota Bekasi Paling Patuh Pakai Masker Se-Jabar, Kabupaten Tasikmalaya Paling Tidak Patuh

 

Metode survei

Ia menjelaskan, survei kepatuhan itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh anggota Polri, TNI dan Satpol PP dengan mendatangi ruang publik seperti pasar, jalanan dan taman.

Hasil pantauan lalu dilaporkan melalui sebuah aplikasi bernama Bersatu Lawan Covid-19 yang dibuat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementrian Kesehatan.

"Mungkin tidak semua kepala daerah paham. BNPB dan Kemenkes punya aplikasi pelaporan untuk kedisiplinan," kata Emil. 

"Aplikasi itu dilakukan oleh Babinsa, Babinkamtibmas, Satpol PP. Mereka mendatangi ruang publik, jalan, pasar, taman kemudian menghitung titik-titik itu secara digital harus dilengkapi dengan foto."

"Artinya metodenya itu, nanti diakumulasi total selama seminggu keluarlah persentase," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com