Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Peternak Buang Telur ke Sawah karena Kesal, Begini Penjelasannya...

Kompas.com - 25/01/2021, 16:10 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang peternak ayam petelur dari Kabupaten Magetan, Suparni alias Putut, membuang telur di sebuah sawah viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, Suparni membuang sejumlah telur dari motor roda tiga yang dikendarainya.

Suparni terlihat emosi dan berteriak karena harga telur yang turun setiap hari. Harga telur itu tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pakan ternak.

Sebab, harga pakan ternak terus naik.

Saat dikonfirmasi, Suparni mengaku tindakan itu dilakukan karena tak kuasa menahan kesal selama dua bulan terakhir.

Baca juga: Video Viral Acara PDI-P Bali Buka Masker, Tiup Lilin, dan Suap-suapan Sendok yang Sama, Begini Penjelasannya

Menurutnya, harga pakan ternak naik hingga Rp 50.000 per sak. 

Sementara, harga telur justru terus turun dari Rp 20.000 menjadi Rp 17.200 per kilogram pada hari ini.

"Kesalnya harga pakan naik sampai Rp 50.000 per sak. Kalau pakan naik setidaknya telur tidak turun," kata Suparni saat dikonfirmasi lewat telepon, Senin (25/01/2021).

Setelah video yang memperlihatkan dirinya membuang telur viral di media sosial, Suparni didtangi Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan Kabupaten Magetan.

Ia pun mengaku didata oleh dua dinas tersebut. 

 

Suparni menjelaskan, dirinya hanya bisa pasrah dengan situasi seperti ini karena hanya bisa bertahan tanpa solusi.

"Kami hanya bisa bertahan, semoga harga pakan turun kalau ayam kita jual juga enggak laku karena PPKM masa Covid-19," katanya.

Belakangan, Suparni mengunggah video permintaan maaf atas perbuatannya.

Baca juga: Penggemar Berkerumun Tanpa Jaga Jarak Saat Acara Jumpa Fan, Artis TikTok Diperiksa Polisi

Ia mengaku menyesal telah membuag telur yang harganya tak sebanding dengan pakan ayam itu.

"Sebenarnya hal tersebut karena rasa kecewa dimana harga pakan naik terus sedangkan harga telur mengalami penurunan." kata Suparni dalam video permintaan maafnya itu.

Meski harga telur terus turun, Suparni mengaku tak lagi membuat hasil ternaknya. Ia lebih memilih menyumbangkan telurnya ke warung gotong royong dan Jumat berkah di desanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com