Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FTI UMI Rakit Pembangkit Tenaga Surya untuk Penerangan 300 Tenda Pengungsi Gempa Sulbar

Kompas.com - 25/01/2021, 11:22 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) merakit 30 unit pembangkit listrik tenaga surya untuk merangi 300 tenda pengungsi gempa di Sulawesi Barat (Sulbar).

30 unit pembangkit listrik tenaga surya kapasitas 100 watt per unit dirakit di posko induk tim relawan dan bantuan kemanusiaan mahasiswa FTI UMI Makassar.

Posko Induk yang berlokasi Jalan Melati, Banggai Timur, Kota Majene ini sejak 16 Januari lalu menjadi pusat kendali kegiatan penyaluran bantuan korban gempa khususnya warga yang terdampak di Kabupaten Majene.

Baca juga: Puluhan Pengungsi Gempa Sulbar Pilih Pulang Kampung ke Jatim

Namun, pasca-gempa, aliran listrik di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju, Sulbar terputus.

Dekan FTI UMI Zakir Sabara mengatakan, listrik tenaga surya ini akan dipasang pada tenda tenda pengungsian dan dusun di pegunungan yang sampai saat ini jaringan listrik masih terputus.

“Ada dua kecamatan yang akan menjadi tujuan yaitu Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda,  Kabupaten Majene. Insya Allah mulai hari ini, tim relawan akan memasang panel listrik tenaga surya itu pada titik yang telah di survey,” katanya, Senin (25/1/2021).

Zakir menjelaskan, 30 panel kapasitas 100 watt per panel dapat menjangkau 150 rumah dengan 2 titik lampu per rumah dapat menerangi rumah warga didusun terisolir.

“Jika tenda pengungsi yang akan dialiri listrik, maka bisa mengaliri listrik untuk 300 tenda pengungsi dengan masing-masing 1 tenda 1 balon lampu 7-10 watt,” terangnya.

Baca juga: 102 Pengungsi Korban Gempa Sulbar Dipulangkan ke Jatim dan Jateng

Zakir menambahkan, berbagai bantuan yang masuk selama ini termasuk 30 unit listrik tenaga surya tersebut bantuan dan donasi dari berbagai pihak.

“Kami mewakili tim menghaturkan ungkapan terima kasih tak terhingga untuk selalu peduli dan berbagi kepada sesama,” tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com