Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Dentuman Misterius di Bali, Bukan karena Gempa dan Penampakan Benda Bersinar di Langit

Kompas.com - 24/01/2021, 17:13 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Warga di Kabupaten Buleleng, Bali, digegerkan dengan suara dentuman cukup keras.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 10.27 Wita.

Hingga saat ini dentuman tersebut masih misterius karena belum diketahui sumber suara dan penyebabnya.

Baca juga: Polisi: Sebelum Dentuman Misterius di Bali, Warga Lihat Benda Bersinar di Langit

Penjelasan BPBD

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin mengatakan, dentuman suara itu terdengar cukup keras di daerah Buleleng.

Hanya saja setelah dilakukan penelusuran belum ada laporan terkait ledakan di daratan.

"Masih ditelusuri kemungkinan di laut," kata dia, melalui pesan WhatsApp, Minggu.

Untuk memastikan sumber dentuman itu, pihaknya saat ini masih terus melakukan penelusuran.

Baca juga: Suara Dentuman Misterius Gegerkan Warga Bali, Sumber Suara Belum Teridentifikasi

Benda bersinar di langit

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, sebelum adanya dentuman itu sejumlah warga ada yang melihat penampakan sosok benda bersinar di langit.

Namun demikian, benda tersebut hingga sekarang belum bisa teridentifikasi wujudnya seperti apa.

"Hasil penyelidikan dan informasi yang diperoleh dari beberapa tempat di Buleleng seperti Pengastulan dan Dencarik bahwa suara ledakan tersebut terdengar setelah adanya semacam benda yang bersinar dari langit di arah barat laut Buleleng yang jatuh," terangnya.

Selain informasi itu, pihaknya juga sudah memastikan tidak ada aktivitas ledakan di proyek Bendungan Tamblang, Buleleng.

"Kegiatan blasting bahan peledak (handak) di proyek Bendungan Tamblang, hari ini nihil ada blasting dan Handak dalam keadaan aman," kata dia.

Baca juga: Gelombang Mirip Tsunami Terjang Pantai di Manado, Ini Kesaksian Warga dan Penjelasan BMKG

Bukan gempa bumi

Terkait dengan dentuman keras tersebut, Pusat Gempa Regional (PGR) BMKG Wilayah III Denpasar mencatat adanya anomali sinyal di wilayah Buleleng.

Namun demikian, sinyal tersebut dipastikan bukan berasal dari seismik gempa bumi.

Pasalnya, hanya tercatat di sensor milik BMKG di Singaraja. Sedangkan sinyal terdekat yakni sensor BMKG di Kintamani dan Seririt tak mencatatnya.

Adapun durasi sinyal tersebut tercatat hingga 20 detik.

"Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo," kata Observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar Indira, Minggu.

Baca juga: Fakta Gelombang Pasang Terjang Pantai Manado, Tinggi Capai 4 Meter hingga Masuk Parkiran Mal

Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : Khairina, Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com