Menurutnya, saat peristiwa itu terjadi, para petugas dan anggota ormas yang mengikuti operasi, tidak terpancing emosinya. Mereka tahu bahwa perempuan tersebut memiliki gangguan kejiwaan.
“Kalau petugas TNI yang dimarahi, tidak tahu, tapi kan ada ormas yang ikut [operasi], mereka sudah tahu dia ODGJ [orang dengan gangguan jiwa], makanya dibiarkan saja [tidak dilawan]," ujar Caca.
Dihubungi terpisah, Humas Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Kabupaten Garut Yeni Yunita menyampaikan operasi penegakan protokol kesehatan itu digelar karena berkaitan dengan adanya kasus Covid-19 di pesantren yang tak jauh dari tempat kejadian video viral itu.
"Iya, memang ada pesantren yang santrinya terpapar Covid-19," ucapnya, Minggu (28/1/2021).
Baca juga: Video Viral Warga Jarah Barang Muatan Truk yang Terguling, Polisi: Kami Sudah Peringatkan
Kata Yeni, di hari yang sama dengan berlangsungnya operasi tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan mengunjungi pesantren itu untuk memberi bantuan.
Ia juga mengajak para santri yang terkena Covid-19 untuk diisolasi di fasilitas kesehatan melalui pimpinan pondok pesantrennya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.