Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Unila Batal Terjunkan 4.317 Mahasiswa KKN, Didesak Warganet hingga Konsultasi ke Kemdikbud

Kompas.com - 24/01/2021, 10:55 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Rencana Universitas Lampung (Unila) menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke lapangan urung dilaksanakan.

Desakan kuat dari publik dan warganet membuat kampus berpikir ulang.

Pihak universitas pun akan berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait polemik KKN tersebut.

Baca juga: Ngotot Terjunkan 4.317 Mahasiswa KKN di Tengah Pandemi, Unila Dikritik Warganet

Ungkap kecemasan mahasiswa

Ilustrasi Twitter Userbbc.com Ilustrasi Twitter User
Akun Twitter @mazzini_gsp mulanya menyebut bahwa mahasiswa khawatir dengan kebijakan kampus lantaran kasus Covid-19 di Lampung masih tinggi.

“Keluhan Mahasiswa Universitas Lampung soal KKN tatap muka. Kondisi di Lampung sekarang penderita Covid-19 makin tinggi. Kok UNILA malah terus dorong Mahasiswa KKN ke desa-desa. Gugus Tugas Covid udah tegur, tapi UNILA kaya gak denger. Bahaya buat mahasiswa & masyarakat lokasi KKN,” tulis akun @mazzini_gsp.

Pemilik akun itu menyebut 75 persen mahasiswa ingin KKN dibatalkan.

“Ini 75 persen suara mahasiswa saat jajak pendapat milih KKN Dibatalkan. UNILA mau dengerin siapa lagi? Mahasiswa mayoritas minta batalkan, Gugus Tugas Covid juga minta batalkan. Resiko penyebaran Covid-19 ini makin luas, apalagi mahasiswa yg bakal KKN sebanyak 4300 mahasiswa,” tulis akun @mazzini_gsp.

Baca juga: Bertengkar dengan Pelaku di Depan Ibunya, Terbongkar Siswi Ini Diperkosa Saat Cari Sinyal

 

Ilustrasi mahasiswa kembali mengikuti perkuliahan secara tatap muka.DOK. PEXELS Ilustrasi mahasiswa kembali mengikuti perkuliahan secara tatap muka.
Kampus putuskan dua hal

Juru bicara Unila, Kahfie Nazaruddin mengatakan, pihak rektorat memutuskan dua hal usai menggelar rapat terbatas.

Rapat dilakukan setelah publik mendesak KKN di lapangan dibatalkan.

Keputusan pertama ialah rektorat akan berkonsultasi dengan Kemdikbud tentang kebijakan KKN di tengah pandemi.

“Hal ini dipandang perlu dilakukan karena Unila terikat oleh kebijakan dan peraturan yang sudah ditetapkan Kemendikbud,” kata Kahfie.

Kedua, Unila memutuskan menunda KKN yang rencana awalnya akan dilaksanakan 26 Januari mendatang dengan peserta 4.317 mahasiswa.

Hal ini menurutnya juga berkaitan dengan tanggung jawab Unila dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

“Hasil konsultasi akan menentukan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN nanti,” kata Kahfie.

Baca juga: Twit Viral di Medsos, Unila Ngotot Mahasiswa KKN Turun Lapang ke Desa-desa, padahal Kasus Covid-19 Tinggi

Alasan kampus gelar KKN

Ilustrasi mahasiswa sedang berinteraksi satu sama lain (Dok. Unpar) Ilustrasi mahasiswa sedang berinteraksi satu sama lain (Dok. Unpar)
Kahfie sebelumnya menjelaskan, kampus memiliki pertimbangan bahwa KKN tidak bisa digantikan dengan pembelajaran daring sehingga mahasiswa harus turun ke lapangan.

Kampus pun sudah membuat rambu-rambu agar mahasiswa tidak terpapar Covid-19 saat menjalankan KKN.

"Seluruh peserta KKN sebelum berangkat ke lokasi KKN wajib melakukan rapid tes (antibodi atau antigen). Pelaksanaan dapat dilaksanakan di daerah masing-masing atau klinik Universitas Lampung," kata Kahfie, Jumat (22/1/2021).

Kemudian mahasiswa juga dibagi menjadi beberapa sif sehingga tidak terjadi penumpukan.

Selain itu, kewajiban 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) harus selalu ditaati oleh mahasiswa.

Namun kini KKN ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Aprillia Ika, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com