Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ini Alasan Siswi Non-Muslim di Padang Diwajibkan Pakai Jilbab | Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya

Kompas.com - 24/01/2021, 06:49 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Kapolres Gorontalo Kota AKBP Desmont Harjendro mengatakan, kasus ini berawal saat bayi empat bulan tersebut menangis.

Saat itu, Andika dan lima temannya sedang pesta miras di rumah orangtua bayi pada Rabu (20/1/2021) malam.

Saat itu, orangtua bayi sedang memasak di dapur. Kemudian, Andika berinisiatif mengendong bayi tersebut.

“Beberapa saat kemudian Andika menidurkan bayi tersebut di sampingnya. Andika kemudian menuangkan bir dan minuman energi ke dalam botol bayi, dan memasukkan ujung botol tersebut ke dalam mulut bayi,” kata Desmont, dikutip dari Kompas TV.

Kata Desmont, Andika mencekoki keponakannya yang masih bayi dengan miras sebanyak dua kali. Saat melakukan aksinya, ia direkam video oleh rekannya berinisial MT dan disebar ke media sosial hingga akhirnya viral.

Setelah viral, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap enam orang pelaku. Dari enam pelaku, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Ketiga teman Andika ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga membiarkan tindakan tersebut.

Mereka ditangkap di wilayah Sipatana, Kecamatan Koat Utara, Kota Gorontalo, Kamis (21/1/2021) malam.

Baca juga: Kronologi Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya

 

3. Dokter tewas setelah sehari disuntik vaksin Covid-19

Seorang dokter di Palembang, Sumatera Selatan, berinisial JF (49), ditemukan meninggal di dalam mobilnya yang terparkir di salah satu minimarket yang berada di Jalan Sultan Mansyur, Kelurahan Ilir Barat I, Jumat (22/1/2021).

Sempat beredar kabar jika JF meninggal setelah mendapat suntik vaksin Covid-19 pada Kamis (21/1/2021).

Namun, hal itu langsung dibantah oleh Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan.

Yudhi menegaskan bahwa dokter JF meninggal bukan karena vaksi, tapi sakit jantung.

"Setelah disuntik itu ditunggu 30 menit. Selama itu, korban ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ini dipastikan bukan karena divaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik," kaat Yudhi.

Hal senada dikatakan dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution yang mengatakan bahwa JF meninggak buka karena vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com