Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Dokter Ditemukan Tewas Dalam Mobil Sehari Setelah Divaksin Covid-19, Diduga Sakit Jantung

Kompas.com - 24/01/2021, 06:07 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang dokter di Palembang, Sumatera Selatan, berinisial JF (49), ditemukan meninggal di dalam mobilnya yang terparkir di salah satu minimarket yang berada di Jalan Sultan Mansyur, Kelurahan Ilir Barat I, Jumat (22/1/2021).

Sempat beredar kabar jika JF meninggal setelah mendapat suntik vaksin Covid-19 pada Kamis (21/1/2021).

Namun, hal itu langsung dibantah oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan.

Yudhi menegaskan bahwa dokter JF meninggal bukan karena divaksin, tapi sakit jantung.

"Jadi di sini kami tegaskan bahwa kematian almarhum tidak ada hubungannya dengan vaksinasi yang sudah dilakukan. Dari tanda-tanda di tubuhnya, beliau meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung. Hal ini juga sudah dipastikan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik yang sudah dilakukan," tegas Yudhi, dikutip dri TribunSumsel.com.

Baca juga: Dokter Ditemukan Tewas Sehari Setelah Disuntik Divaksin, Satgas Covid-19 Palembang: Dipastikan Bukan karena Divaksin, tapi...

Yudhi membenarkan jika JF disuntik vaksin Covid-19 pada Kamis. Namun, pada saat divaksin tidak menunjukkan reaksi apapun.

Dijelaskan Yudhi, bila terjadi sesuatu pada tubuh seseorang yang menjalani vaksinasi, pasti hal tersebut akan cepat diketahui.

"Setelah disuntik itu ditunggu 30 menit. Selama itu, korban ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ini dipastikan bukan karena divaksin," jelasnya.

Baca juga: Sehari Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Seorang Dokter Ditemukan Tewas

Atas kejadian itu, Yudhi pun mengimbau kepada tenaga kesehatan untuk tidak takut divaksin. Sebab, meninggalya JF tidak ada hubungannya sama sekali dengan vaksin.

"Vaksin yang diberikan juga sudah melewati berbagai uji dan hasilnya bagus semua. Maka kita mengimbau supaya jangan takut divaksin. Keamanannya sudah dijamin dan SOP juga sudah dijalankan," ujarnya.

Baca juga: Fakta Pasien Mesum di Ruang Isolasi Covid-19 RSUD Dompu, Viral di Medsos hingga Polisi Lakukan Penyelidikan

Hal senada dikatakan dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution yang mengatakan bahwa JF meninggal bukan karena vaksin.

"Diduga sakit jantung, bukan karena vaksin. Memang sehari sebelumnya korban ini sempat disuntik vaksin," kata Indra, melalui telepon, Sabtu (23/1/2021).

Indra juga membenarkan jika JF disuntik vaksin pada Kamis. Namun, ia menegaskan kematian korban tidak ada hubungannya dengan itu.

"Korban divaksin Kamis, meninggal diperkirakan Jumat. Kalau disuntik, pasti reaksinya lebih cepat. Kalau menurut saya, ini bukan karena vaksin, tapi jantung," ujarnya.

Baca juga: Tetua Adat: Warga Baduy yang Ada di Perantauan Diperintahkan untuk Langsung Pulang

Kronologi ditemukannya jasad korban

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang pegawai minimarket bernama Ade (20).

Saat itu, Ade curiga melihat pengemudi mobil yang berada di dalam mobil itu tidak menunjukkan pergerakan sama sekali.

"Saya kira itu mobil pengunjung kafe sengaja di parkirkan di depan minimarket, tapi dari pagi sampai malam tidak pergi-pergi. Dari situ timbul kecurigaan kami," kata Ade dikutip dari TribunSumsel.com.

Baca juga: Cerita di Balik 2 Penumpang Sriwijaya Air Pakai Indentitas Orang Lain, Ingin Cari Kerja ke Pontianak

Menurutnya, warga sekitar sudah menyadari kehadiran mobil tersebut sejak pagi hari. Hanya saja karena banyaknya mobil yang sering parkir di halaman tersebut, warga tidak sama sekali menaruh rasa curiga.

"Kami tidak terlalu curiga karena memang banyak dan sering mobil parkir di sini kadang pengunjung kafe atau gedung serba guna parkir juga disini," jelasnya.

Namun, karena penasaran ia lantas mengecek ke mobil tersebut. Namun, betapa terkejutnya Ade melihat seorang pengemudi mobil itu sudah tidak bergerak.

Ia lalu meminta tolong warga sekitar. Oleh warga, kejadian tersebut dilaporkan ke polisi. Jasad korban kemudian dibawa ke RS M Hasan Palembang untuk dilakukan visum.

Baca juga: Kronologi Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra Editor : Abba Gabrillin)/TribunSumsel.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com