Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pratu Dedi Hamdani Gugur di Papua, Ayah: Sedih Sekali...

Kompas.com - 23/01/2021, 18:54 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Muhdin (50), ayah Pratu Dedi Hamdani mengaku sangat sedih setelah mendapat kabar anaknya gugur saat bertugas di Papua.

"Sedih sekali, memang sebelumnya saya ada firasat mimpi," kata Muhdin, kepada Kompas.com di kediamannya, Desa Plambek, Lomobok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (23/1/2021).

Kata Muhdin, menjadi seorang prajurit TNI adalah cita-cita Dedi sejak kecil.

"Sejak kecil memang itu (TNI) cita-citanya, dia latihan selalu latihan gigih," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya

Muhdin pun kemudian mengenang saat ia mengantar anaknya untuk menjalani tes masuk TNI di Singaraja, Bali.

"Yang saya ingat itu, waktu mengantar dia tes di bali, terus bensin kami habis," ungkapnya.

Hal yang sama pun dirasakan ibu Pratu Dedi, Sarmiati (50), yang mengaku sedih karena tak sempat menjawab telepon anaknya pada Kami (21/1/2021) malam.

Baca juga: Terima Kabar Putranya Gugur di Papua, Ayah Pratu Dedi Hamdani: Perasaan Saya Tidak Keruan...

Kata Sarmiati, saat anaknya menelepon dirinya, ia sedang shalat di mushala. Dedi menelepon sebanyak tiga kali.

"Yang buat saya sedih itu, pas malam Jumat kemarin, dia telepon sebanyak tiga kali, tapi saya waktu itu sedang shalat di mushala," kata Sarmiati, Sabtu.

Setelah di rumah, Sarmiati pun menghubungi anaknya namun ponselnya tidak aktif.

"Saya coba telepon balik, tapi tidak aktif ponselnya, itu saya sangat penasaran mungkin pesan apa yang ingin disampaikan sebelum meninggal itu," uajrnya.

Baca juga: Kesedihan Ibunda Tak Sempat Jawab Telepon Pratu Dedi Hamdani Sebelum Gugur di Papua

Diberitakan sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Titigi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021).

Dalam penyerangan di Pos Titigi itu, Pratu Roy Vebrianto gugur karena tertembak di dada kanan.

Baca juga: Bayi 4 Bulan Dicekoki Pamannya dengan Miras, Ini Motifnya

Kepala Penerangan Kogabwihan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, Pratu Dedi yang bertugas di Pos Hitadipa itu berusaha mengejar KKB yang berada di hutan.

Namun, Pratu Dedi gugur karena ditembak KKB saat pengejaran itu.

"Korban ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," kata Suriastawa lewat keterangan tertulis, Jumat.

Baca juga: Cerita di Balik 2 Penumpang Sriwijaya Air Pakai Indentitas Orang Lain, Ingin Cari Kerja ke Pontianak

 

(Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com