KOMPAS.com- Manusia berencana, Tuhan yang menentukan.
Kalimat tersebut menggambarkan kisah Pratu Dedi Hamdani, seorang prajurit TNI yang gugur dalam kontak senjata dengan KKB.
Hendak melangsungkan pernikahan beberapa bulan lagi, Pratu Dedi justru mengembuskan napas terakhirnya di Intan Jaya, Papua.
Baca juga: Kenang Pratu Dedi, Sang Ayah: Kehabisan Bensin Saat Antar Tes dan Pernah Tak Lolos
Pujaan hati yang akan dinikahi Dedi, kata Muhdin, berasal dari kampung yang sama dengannya di Desa Plambek, Lombok Tengah.
"Pacarnya gadis orang sini, dia pacaran sudah lebih 5 tahun," tutur Muhdin.
Dua minggu lalu, putranya itu sempat meneleponnya. Pratu Dedi memberitahukan rencananya mengambil cuti untuk menikah.
"Dua minggu yang lalu dia telepon, dua bulan lagi dia akan pulang ambil cuti untuk menikah," kata Muhdin pilu.
Baca juga: Terima Kabar Putranya Gugur di Papua, Ayah Pratu Dedi Hamdani: Perasaan Saya Tidak Keruan...
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.