Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Migas Tua di Mahakam Didorong Terus Berproduksi

Kompas.com - 23/01/2021, 16:20 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Lapangan minyak bumi dan gas (migas) tua di Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) didorong untuk terus berproduksi, di tengah laju penurunan alamiah karena kondisinya yang sudah menua.

Untuk mendorong produksi migas di lapangan tua, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menggunakan sistem ongkos operasi rendah berbasis inovasi teknologi dan sinergi, yang termaktub dalam program Proyek Locomotive-8.

Dengan demikian, PHM optimistis bisa mencapai target produksi 2021 sebanyak 485 MMScfd gas serta minyak dan kondensat 22 Kblpd.

Menurut General Manager PHM Agus Amperianto, lapangan migas tua di Mahakam sangat luas dan kompleks, meliputi area darat dan laut. Lapangan ini sendiri sudah berusia setengah abad.

Baca juga: Bupati Kukar Minta Calon Pengelola Blok Mahakam Tidak Gagap

Namun ia optimistis lapangan ini masih memiliki cadangan dan sumber daya yang signifikan untuk berproduksi sampai akhir masa kontrak.

Penurunan produksi di lapangan tua di Mahakam secara alamiah disebabkan terbatasnya sumber daya dan cadangan hidrokarbon.

Oleh karenanya, dibutuhkan upaya lebih besar dalam mengembangkan dan memproduksi cadangan dan sumber daya tersebut dan keekonomiannya juga marginal.

Namun di sisi lain terjadi peningkatan kompleksitas operasional lapangan. Hal itulah yang membuat biaya pemeliharaan meningkat.

Baca juga: Pemprov Kaltim Minta Jatah Saham 19 Persen dari Blok Mahakam

Sehingga, membutuhkan inovasi teknologi seperti Proyek Locomotive-8 agar tercipta optimasi biaya produksi.

"Dengan cara ini PHM akan bisa mengeluarkan semua cadangan hidrokarbon yang tidak ekonomis," ujar Agus melalui rilis ke Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).

Sebagai informasi, produksi minyak di Mahakam berasal dari dua lapangan, yaitu Bekapai dan Handil. Sedangkan produksi gas berasal dari lapangan Tunu, Peciko, Sisi Nubi, dan South Mahakam.

Baca juga: SKK Migas: Indonesia Tidak Lagi Negara Kaya Minyak Bumi dan Gas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com