KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti keluarga Pratu Dedi Hamdani yang gugur saat terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua.
Sang ayah, Muhdin (50), tak kuasa menahan tangis setelah mendapat kabar tersebut.
"Perasaan saya sudah tidak keruan, sedih sekali, memang sebelumnya saya ada firasat mimpi," kata Muhdin.
Muhdin lalu menceritakan, kenangan terakhir dengan putranya adalah saat mengantar Dedi untuk menjalani tes masuk TNI di Singaraja, Bali.
Baca juga: Terima Kabar Putranya Gugur di Papua, Ayah Pratu Dedi Hamdani: Perasaan Saya Tidak Keruan...
"Yang saya ingat itu, waktu mengantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," kata Muhdin.
Di mata sang ayah, Dedi memiliki tekad yang kuat untuk menjadi prajurit TNI.
Hal itu terlihat dari motivasi dan latihan yang dijalani anaknya sebelum menjalani tes masuk menjadi prajurit.
Baca juga: 4 Fakta KKB Tembak 2 Prajurit TNI, Diduga Ulah Egianus Kogoya hingga Tingkatkan Patroli