Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2021, 15:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria bernama Susiato alias Yanto tewas di tangan teman satu kosnya, KS alias Kuna alias Bai (45). Warga Sumatera Utara itu membacok Susiato menggunakan parang.

Pembunuhan ini dipicu karena pelaku tersinggung saat dibilang ganteng oleh korban.

"Korban bilang ke pelaku, ‘Tumben, kok, ganteng kali. Mau ke mana?’ Karena ucapan itu, membuat pelaku tersinggung," ungkap Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadyanto kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (21/1/2021).

Kejadian ini bermula di sebuah tempat kos di Km 11 Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau. Di tempat itulah, KS dan Susiato menginap.

Baca juga: Tersinggung Disebut Ganteng, Pria Bacok Teman Satu Kos hingga Tewas

Pelaku dan korban sama-sama berasal dari Sumatera Utara, tetapi mereka tidak saling mengenal. Di tempat kos itulah awal mereka bertemu.

Senin (18/1/2021), setelah Susiato menyapa KS dengan sebutan “ganteng”, Susiato dan temannya yang bernama Soni Syah Dalimunthe hendak berangkat bekerja atau berjualan peralatan rumah tangga menuju ke Desa Maredan, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.

Gunar menerangkan, pelaku kemudian membuntuti korban dengan mengendarai sepeda motor.

Korban ditusuk di perut

Baca juga: Mayat Perempuan Setengah Telanjang Ditemukan di Tengah Sawah di Karawang

Pembacokan terjadi di Jalan Bakal, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut, pelaku langsung membacok korban dan temannya.

“Dua bacokan mengenai perut sebelah kanan korban, bacokan ketiga ke arah Soni dan mengenai Soni, dan kemudian Soni berhasil lari dari pelaku," jelas Gunar.

Soni yang dalam keadaan terluka meminta pertolongan kepada pengendara yang sedang melintas. Dia meminta bantuan untuk membawa Susiato yang terluka parah ke Puskesmas Koto Gasib di Siak.

Namun, dalam perjalanan menuju Puskesmas, nyawa Susiato tidak tertolong.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polres Siak.

Baca juga: Hati-hati Ada Jaringan Perdagangan Orang, Ini Modus Mereka

Sementara itu, setelah membacok, pelaku langsung melarikan diri ke arah Pekanbaru. Berdasarkan informasi yang didapat Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Siak, KS ditangkap di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu.

"Pelaku sempat berusaha untuk melawan, tetapi berhasil kita amankan," ujar Gunar.

Gunar mengatakan, pelau dijerat dengan Pasal 340 KUH Pidana juncto Pasal 338 KUH Pidana, dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani | Editor: Aprillia Ika)

 

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com