KOMPAS.com - Muhdin (50), tak pernah menyangka putranya, Pratu Dedi Hamdani, gugur saat menjalankan tugas sebagai prajurit TNI.
Pratu Dedi Hamdani merupakan salah satu korban dalam penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Muhdin mengenang anaknya itu sebagai sosok yang memiliki tekad kuat untuk menjadi anggota TNI.
"Memang dia niatnya keras menjadi TNI, sejak kecil memang itu cita-citanya, dia latihan selalu latihan gigih," kata Muhdin saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/2021).
Perjalanan Pratu Dedi Hadani mendapat seragam TNI pun tak mudah. Sebelum bergabung dengan TNI, Pratu Dedi sempat mengikut tes masuk kepolisian.
Baca juga: Soal Siswi Non-Muslim SMKN 2 Padang Wajib Jilbab, Orangtua Lapor Komnas HAM dan Mendikbud
Tetapi, ia belum beruntung dan tak lolos tes.
Pada kesempatan berikutnya, Pratu Dedi mencoba tes masuk sebagai anggota TNI. Tetapi, ia kembali gagal.
Dedi Hamdani berhasil bergabung sebagai prajurit TNI setelah menjalani tes kedua.
Momen itu sangat dikenang Muhdin. Saat tes kedua, Muhdin mengantar Dedi mengikuti tes di Singaraja, Bali.
"Yang saya ingat itu, waktu ngantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," kata Muhdin.