Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Berjilbab bagi Siswi Non-Muslim di SMKN 2 Padang Picu Perdebatan

Kompas.com - 23/01/2021, 12:01 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

Kompas.com - “Ini agama saya. Kalau memakai jilbab, seakan-akan membohongi identitas agama saya.”

Cuplikan kalimat di atas berasal dari sebuah video berdurasi 15 menit 24 detik. Kalimat itu dilontarkan oleh EH. Ia merupakan orangtua salah satu siswa di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat. Dialah pembuat video tersebut.

Sewaktu merekamnya, EH sedang berada di sekolah putrinya untuk memenuhi panggilan pihak sekolah.

Lagi di sekolah SMK Negeri 2 Padang, saya dipanggil karena anak saya tidak pakai jilbab. Kita tunggu saja hasil akhirnya. Saya mohon didoakan, ya," tulis akun Facebook EH.

Video tersebut menampakkan adu argumen antara EH dan pihak SMKN 2 Padang. EH dan putrinya merupakan non-muslim. EH mempertanyakan aturan pemakaian jilbab bagi semua siswi di sekolah negeri itu, termasuk bagi yang tidak memeluk agama Islam.

"Bagaimana rasanya kalau anak Bapak dipaksa ikut aturan yayasan? Kalau yayasan tidak apa, ini kan negeri," kata EH.

Baca juga: Hanya 1 Siswi yang Protes, Kakak Kelasnya Non-Muslim Pakai Kerudung Tak Protes


Pernyataan EH itu kemudian direspons oleh pria yang menemuinya, yakni Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 2 Padang Zikri.

"Ini tentunya menjadi janggal bagi guru-guru dan pihak sekolah ketika ada anak yang tidak ikut peraturan sekolah. Kan di awal kita sudah sepakat," ucapnya.

Zikri lalu memperlihatkan surat aturan sekolah terkait penggunaan jilbab bagi siswi di sekolah. EH menanggapinya dengan kalimat yang menjadi pembuka tulisan ini.

Video yang diunggah oleh EH lewat akun Facebook-nya itu menjadi viral di media sosial.

Saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, EH membenarkan bahwa pria yang berada di video tersebut adalah dirinya.

"Benar saya yang merekam video itu. Saat itu saya dipanggil pihak sekolah terkait anak saya yang tidak memakai jilbab," jelasnya, Jumat (22/1/2021).

Berdasarkan cerita EH, anaknya dipanggil terlebih dulu oleh pihak sekolah saat pembelajaran tatap muka pada awal Januari 2021. Setelahnya baru dia yang mendapat panggilan.

"Selama ini kan sekolah daring, baru awal Januari tatap muka. Nah, saat tatap muka itu anak saya kan non-muslim tentu tak pakai jilbab," terang EH.

EH mengatakan, pemanggilan anaknya oleh pihak sekolah karena putrinya tersebut tidak mengenakan jilbab dan merasa keberatan bila memakai jilbab. EH dipanggil oleh pihak sekolah pada Kamis (21/1/2021).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com