YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 282 kali guguran lava pijar dan 19 kali awan panas guguran di Gunung Merapi dalam sepekan terakhir.
Pada pekan ini, laju pemendekan jarak Gunung Merapi tercatat 0,8 centimeter per hari.
Dalam laporan akvitas Gunung Merapi periode 15-21 Januari 2021, teramati guguran lava pijar sebanyak 282 kali.
"Jarak luncur maksimal 1.000 meter arah Barat Daya, ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dalam keterangan yang diterima, Jumat (22/01/2021).
Baca juga: Pasien Covid-19 yang Mesum di Ruang Isolasi Diduga Polisi, Kapolres: Langsung Didatangi Propam
Guguran awan panas di Gunung Merapi juga tercatat 19 kali pada seminggu terakhir. Jarak luncur awan panas maksimal 1.800 meter ke arah barat daya.
Awan panas guguran terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 209 detik.
Volume kubah lava pada 21 Januari 2021, terukur sebesar 104.000 m3 dengan laju pertumbuhan rata-rata 8.600 m3 per hari.
Sedangkan kegempaan di Gunung Merapi tercatat 19 kali awan panas, 27 kali gempa vulkanik dangkal, 176 kali gempa fase banyak, 836 kali gempa guguran, 30 kali gempa hembusan, dan delapan kali gempa tektonik.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," jelasnya.
Deformasi Merapi yang dipantau menggunakan EDM menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 0,8 cm per hari pada pekan ini.
"Laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan," ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi berupa erupsi efusif.
Baca juga: Potensi Bahaya Gunung Merapi Berubah, 121 Pengungsi di Magelang Kembali ke Rumah
Status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan Siaga (Level III). Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih, sejauh maksimal lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.