Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Deras, Manado Kembali Banjir dan Longsor

Kompas.com - 22/01/2021, 17:50 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Hujan lebat disertai petir di Sulawesi Utara mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, Jumat (22/1/2021).

Khusus di Kota Manado, banjir terjadi di Kelurahan Karombasan Kompleks TK Pembina, Terminal Karomabasan, Perumahan PDK Kelurahan Malalayang, Kecamatan Malalayang, Kelurahan Taas, dan Kelurahaan Ranomuut.

Pantauan Kompas.com, pukul 16.41 Wita, banjir di Ranomuut banjir sudah mencapai lutut orang dewasa.

Baca juga: Kawasan Kota Manado yang Diterjang Gelombang Pasang adalah Lahan Reklamasi

Di ruas jalan Ranomuut-Perkamil, sejumlah kendaraan terpaksa balik arah karena air semakin tinggi.

Terlihat warga di lokasi itu mulai keluar rumah dan di depan lorong rumah mereka mengantisipasi banjir makin naik.

Kampus Farmasi di Jalan Manguni, Kelurahan Perkamil, juga terendam banjir.

Tidak hanya itu, hujan lebat yang melanda Manado mengakibatkan salah satu sungai, tepatnya Sungai Bahu meluap. Air sungai masuk ke rumah warga.

Sementara di Minahasa, banjir terjadi di Perumahan Puri Alfa Mas Pineleng. Hujan lebat juga mengakibatkan longsor di ruas Jalan Manado-Tomohon.

Baca juga: Risma Sebut Warga Korban Longsor di Manado Bakal Direlokasi ke Rusun

Longsor terjadi di beberapa titik ruas jalan itu.

Informasi Tim SAR, jalur Tomohon ke Manado saat ini ditutup untuk mengantisipasi longsor di wilayah Tinoor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membuat analisis sementara penyebab hujan lebat yang mengakibatkan longsor dan banjir di Manado dan Minahasa.

Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Arther Molle mengatakan, berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini adanya pusat tekanan rendah atau LPA (1008 hPa) di Laut China Selatan dan LPA (998 hPa) di Laut Timur. 

Keadaan ini membentuk sirkulasi siklonal yang menyebabkan pola gradiend angin di Sulawesi Utara yaitu konvergensi massa udara atau pertemuan massa udara di wilayah Sulawesi Utara.

Baca juga: BMKG: Banjir Manado Bukan Tsunami, tapi Waspadai Potensi Gelombang Tinggi

"Massa udara yang bertemu di Sulawesi Utara merupakan massa udara basah yang terbawa dari Samudera Pasifik sebelah barat," katanya lewat pesan singkat, Jumat.

"Kondisinya atmosfer demikian mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dalam durasi waktu yang lama," sambungnya.

Hingga pukul 18.15 Wita, hujan dengan intesitas sedang hingga lebat masih melanda Kota Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com