Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Pandemi, Bule Asal Belanda Buka Warung Mi Ayam "Telolet"

Kompas.com - 22/01/2021, 11:40 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

Selain karena kesukaan, harga itulah yang juga membuat Charlotte dan suami membuka warung bakso dan mi ayam. Menurutnya, bila memilih menu lain, harganya belum tentu bisa dijangkau masyarakat.

Tidak menyerah meski pembeli menurun

Charlotte menyampaikan pemberlakuan Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di Kabupaten Sleman mengakibatkan jumlah pembelinya berkurang.

Walau pembeli menurun, Charlotte dan suami terus membuka warungnya. Mereka tidak menyerah.

"Saat ini minggu ini setiap hari Rp700.000-Rp800.000 omzetnya, tetapi sebelumnya anjlok, sehari hanya Rp150 .000 karena memang ada pembatasan secara terbatas itu terasa langsung. Tetapi paling penting kita jangan sampai give up, lanjut terus," ungkapnya.

Baca juga: 2 Hari Sebelum Positif Covid-19, Bupati Sleman Bertemu HB X dan Menteri KP

Tak hanya memasak, Charlotte juga menyajikan langsung pesanan kepada pembeli. Bakso Mi Ayam “Telolet” kepunyaan Charlotte Peeters dan sang suami ini sempat viral di media sosial.

Charlotte menceritakan sebelum viral beberapa pembeli sempat kaget karena yang melayani mereka adalah seorang bule. Semenjak viral, pembelinya tak lagi kaget. Agar membuat pembelinya nyaman, Charlotte suka mengajak mereka berbincang. Charlotte fasih berbahasa Indonesia.

Sejak kecil sudah kenal Indonesia

Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, IndonesiaShutterstock Ilustrasi bendera merah putih, merah putih, Indonesia

Sebelum memilih tinggal di sini, Charlotte telah mengenal Indonesia sejak kecil. Ternyata, neneknya adalah warga negara Indonesia asal Sumatera.

"Jadi nenek saya Indonesia, kakek Belanda. Nenek saya dari Sumatera, dia lahir di Lampung, papa saya lahir di Sorong. Kurang lebih usia 10-12 tahun pertama kali ke Indonesia, kemudian 2003, 2006, waktu itu tidak setiap tahun, tapi beberapa kali," kenangnya.

Sedari kecil, Charlotte merasa Indonesia adalah rumah keduanya. Di usianya sekarang, perasaan itu makin menguat.

Pada 2009, Charlotte mengunjungi Indonesia lagi, tepatnya di Yogyakarta. Ia datang untuk belajar bahasa Indonesia karena akan bekerja di sini. Sejak itu, dia menetap di Indonesia dan pada 13 Desember 2011, ia menikah.

Baca juga: Sederet Fakta Bupati Sleman Terpapar Covid-19 Sepekan Usai Disuntik Vaksin

Kini, Charlotte Peeters dan suaminya, Arya Andika Widyadana, dianugerahi satu putri dan satu putra.

"Saya masih warga negara Belanda, tapi saya boleh bilang saya punya KTP. Karena sudah punya visa KITAP saya boleh terima KTP," terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com