Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Charlotte Peeters, Bule Asal Belanda yang Terdampak Pandemi dan Jadi Tukang Mi Ayam di Yogyakarta

Kompas.com - 22/01/2021, 11:02 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sosok Charlotte Peeters, bule asal Belanda kini dikenal publik lantaran menjadi seorang penjual bakso dan mi ayam di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Mulanya, Charlotte tak berencana berjualan mi ayam.

Namun, bisnis pariwisata yang dia geluti bersama suaminya mandek akibat pandemi Covid-19.

Hal itulah yang membawa Charlotte akhirnya menggeluti dunia kuliner, menjual bakso dan mi ayam dengan harga murah meriah.

Baca juga: Kisah Bule Asal Belanda Jualan Mi Ayam di Yogya, Harganya Rp 7.000 Semangkuk

Punya darah Indonesia

Ilustrasi Indonesia, bendera merah putihShutterstock Ilustrasi Indonesia, bendera merah putih
Charlotte Peeters sudah mengenal Indonesia sejak lahir, sebab neneknya adalah orang Lampung. Sedangkan kakeknya orang Belanda.

Waktu kecil, Charlotte beberapa kali berkunjung ke Indonesia.

"Jadi nenek saya Indonesia kakek Belanda. Nenek saya dari Sumatera, dia lahir di Lampung, papa saya lahir di Sorong. Kurang lebih usia 10-12 tahun pertama kali ke Indonesia, kemudian 2003, 2006, waktu itu tidak setiap tahun tapi beberapa kali," ucapnya saat ditemui di warungnya, Kamis (21/01/2021).

Saat itu, Indonesia sudah menjadi rumah kedua baginya.

"Dari kecil sudah kenal dengan Indonesia sudah merasa rumah kedua. Semakin tua malah rasa itu semakin kuat," ungkap dia.

Baca juga: Bingung Digugat Anak gara-gara Fortuner, Ibu: Allah Menemani Ibu-ibu yang Besarkan Anaknya dengan Ikhlas


Belajar bahasa dan menikah

Tahun 2009, Charlotte Peeters datang ke Yogyakarta untuk belajar bahasa Indonesia karena akan bekerja di Indonesia.

Dalam perjalanannya, Charlote menikah tahun 2011 dengan suaminya, Arya Andika Widyadana dan menetap di Yogyakarta.

"Awal mula di Indonesia, datang untuk kerja tetapi sebelumnya harus belajar Bahasa Indonesia nah ini mengapa datang ke Yogya. 2009 mulai menetap lalu menikah baru 13 Desember 2011," ujar wanita yang sudah lancar berbahasa Indonesia itu.

Charlotte Peeters dan suaminya kini dikaruniai satu anak perempuan dan satu laki-laki.

"Saya masih warga negara Belanda, tapi saya boleh bilang saya punya KTP. Karena sudah punya visa KITAP saya boleh terima KTP," jelas dia.

Baca juga: Kisah Ibu Digugat Anak Kandung, Punya Fortuner tapi Dianggap Sewa

Keinginan berbisnis kuliner jadi nyata

Ilustrasi mi ayam. PIXABAY/YASH GOOLY Ilustrasi mi ayam.
Mereka mengaku memang sudah memiliki keinginan berbisnis kuliner, namun keduanya selama ini menjalankan bisnis pariwisata.

Karena bisnisnya sepi terdampak pandemi, usaha kuliner yang mereka impikan pun terwujud.

"Kami harus mencari pemasukan yang lain untuk bisa survive," ujar Charlotte Peeters.

Mereka memilih berjualan bakso dan mi ayam karena suka menyantap dua makanan tersebut.

"Suami kan paling suka bakso dan saya suka mi ayam ya akhirnya kami membuat keputusan, membuka warung mi ayam bakso. Kami buka mulai 17 Agustus 2020 kemarin," ungkap Charlotte.

Baca juga: Sakit Pertama Saat Melahirkan, Sakit Kedua Saat Digugat Anak

Bikin resep berbeda

Charlotte mengatakan resep mi ayam buatannya berbeda dengan kebanyakan mi ayam di Yogyakarta yang berasa manis.

Sebab dirinya tidak begitu suka dengan mi ayam manis.

"Belajar masak mi ayam, sampai sekarang masih belajar, sering ada merasa kurang di sini masih ada revisi soal rasa. Jadi kami mi ayam lebih gurih, untuk input rasa Belanda itu enggak ada rasanya Indonesia sekali," ungkapnya.

Mereka menamai tempat usahanya dengan Bakso dan Mi Ayam Telolet.

"Waktu kami buka memang cari nama, nah sempat kepikiran bikin nama mi ayam bakso Amsterdam atau apa tetapi kami berpikir otomatis ekspektasi orang harus ada rasa Belanda. Akhirnya enggak tau aja tiba-tiba kami dapat telolet dan kami berdua cocok dengan itu dan lucu aja," kata dia.

Baca juga: Sederet Fakta Bupati Sleman Terpapar Covid-19 Sepekan Usai Disuntik Vaksin

Sempat viral di medsos

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Keberadaan warung Bakso Mi Ayam Telolet di Jalan Moses Gatotkaca, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman itu sempat viral di media sosial.

Sebelum viral, banyak orang kaget ternyata pemilik usahanya adalah bule.

Charlotte pun sering mengantarkan makanan dan mengajak pembeli mengobrol dengan ramah.

"Saat saya sendiri sedang masak kan tidak langsung keliatan, nah waktu keluar (mengantar makanan) reaksi pertama kaget. Tapi saya suka membuat mereka nyaman berbincang-bincang, sejak viral banyak orang datang sehingga tidak kaget lagi saat melihat mbak bule masak mi ayam," beber dia.

Baca juga: Terjangkit Covid-19 Setelah Divaksinasi, Ini Kata Bupati Sleman

 

ilustrasi mieShutterstock ilustrasi mie
Sengaja beri harga murah

Charlotte menjual mi ayam dengan harga murah meriah, yaitu Rp 7.000 per porsi.

Bahkan sebelumnya, mi ayam dijual seharga Rp 5.000 per porsi.

Alasan lain memilih berjualan mi ayam juga agar bisa menjual dengan harga murah.

Sebab mereka ingin makanan jualannya bisa menjangkau seluruh masyarakat, apalagi saat pandemi banyak warga yang perekonomiannya terdampak.

"Kami sendiri merasakan dampak pandemi seperti apa, paling penting untuk kami harga murah semua orang bisa datang untuk makan tapi walaupun murah rasanya harus enak," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com