KOMPAS.com - Gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang Sulawesi Utara, pada Kamis (21/1/2021) sekitar pukul 19.23 WIB.
Menurut Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat di 134 kilometer dari Melonguane dengan kedalaman 154 kilometer.
Meski gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun akibat guncangan hebat itu sejumlah rumah warga di Kabupaten Kepulauan Talaud mengalami kerusakan.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Getaran Terasa hingga Maluku Utara
Berdasarkan informasi dari BMKG, guncangan gempa tersebut dirasakan warga di sejumlah daerah, yaitu di Kota Manado, Minahasa, Sangihe, Talaud, Bitung, Tomohon, dan Bolaang Mongondow Selatan.
Meski guncangan gempa tersebut dirasakan cukup lama oleh warga, namun dipastikan tidak berpotensi tsunami.
"Gempa magnitudo 7,1 ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Kamis.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 kilometer arah timur laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 kilometer," jelasnya.
Setelah kejadian itu, gempa susulan diketahui sempat terjadi pada pukul 22.40 WIB dengan magnitudo 4,7.
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Sulut, Warga Talaud Panik hingga Lari Keluar Rumah
Saat gempa terjadi, warga di Kabupaten Talaud, tepatnya di Desa Miangas, Kecamatan Miangas, banyak yang panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Saya sempat koordinasi pegawai Puskesmas di Miangas bahwa guncangan cukup keras dan belum terdata kerusakan karena kepanikan penduduk yang lari keluar rumah," ungkap Kepala Bagian Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Talaud Septno Lantaa saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis malam.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Talaud, Alpius Londoran menjelaskan, gempa yang mengguncang daerahnya tersebut cukup kuat. Bahkan, menyebabkan listrik sempat padam.
"Informasi sementara yang diterima, gempa di Miangas sangat kuat. Di Melonguane sendiri gempa cukup kuat, apalagi mereka di Kecamatan Nanusa dan Miangas. Itu pasti kuat," ungkapnya.
Baca juga: Rumah Warga Roboh dan Ubin RSUD Talaud Pecah akibat Gempa di Sulawesi Utara
Akibat gempa tersebut, sejumlah bangunan rumah milik warga di Kabupaten Kepulauan Talaud roboh.
Kapolres Talaud AKBP Alam Kusuma Sari Irawan mengatakan, sejumlah bangunan rumah warga yang roboh itu terjadi di Kecamatan Beo dan Melonguane.
"Di Beo, satu rumah dinding belakangnya roboh dan dua rumah rusak ringan. Sedangkan, di Kecamatan Melonguane satu unit dapur warga roboh," kata Alam saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Kamis malam.
Meski demikian, Alam mengatakan sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa akibat musibah tersebut.
"Belum ada (korban), kita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada menjaga jika terjadi gempa susulan," imbaunya.
Baca juga: Derita Ibu Digugat Anak Kandung: Kalau Rumah Disita, Saya Mau Tinggal di Mana Lagi
Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.