Pada dasarnya dia setuju dengan peniadaan praktik tilang oleh polisi lalu lintas di lapangan. Namun, rencana itu perlu diawali dengan penyiapan mental petugas dan masyarakat.
"Bagus itu. Tapi, kalau saya boleh berpendapat, faktor manusianya dulu yang dibenahi. Menurut saya selama ini yang menjadi masalah utama ya mental," ujar Fuad.
Dia mencontohkan, dalam berkendara tidak semua masyarakat yang menaiki motor menyadari pentingnya memakai helm ataupun mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
"Seperti memakai helm, di sini masih sering kita jumpai orang mau pakai helm karena akan melintasi jalan yang dijaga polisi. Padahal, helm itu kan untuk keselamatan berkendara," ungkap Fuad.
Sementara di sisi lain, kadang dijumpai ada oknum petugas yang tidak melakukan penegakan hukum secara tegas, tidak melakukan edukasi dengan baik, bahkan terkesan menunggu masyarakat melakukan pelanggaran.
Baca juga: Wacana Polantas Tak Perlu Menilang, Warga: Kalau Jadi Diterapkan Pasti Kita Lebih Percaya Polisi
Indarto, seorang pengamat hukum asal Mojokerto mengungkapkan, gagasan meniadakan praktek tilang oleh petugas di lapangan merupakan gagasan maju yang perlu didukung semua pihak.
Meski demikian, ujar Indarto, rencana itu perlu diimbangi dengan persiapan infrastruktur yang memadai, kesiapan masyarakat untuk mematuhi peraturan lalu lintas, serta kesiapan polisi untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.
Menurut dia, dari sisi infrastruktur dan perilaku masyarakat, wilayah di Jawa Timur yang paling siap menerapkan sistem e-Tilang, baru Kota Surabaya.
"Saya kira sudah waktunya sistem seperti itu diterapkan. Tetapi memang perlu ada persiapan matang, baik secara infrastruktur maupun kesiapan masyarakat," ujar Indarto saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Sebelum benar-benar diterapkan, kata Indarto, masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang cukup, serta diberikan waktu untuk melakukan adaptasi.
"Selain infrastruktur yang harus siap, berikutnya adalah kesiapan masyarakat. Edukasi harus terus dilakukan, masyarakat perlu diberikan waktu yang cukup untuk adaptasi," ujar dia.