Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensus Penduduk, Populasi Jabar Mencapai 48,27 Juta Jiwa

Kompas.com - 22/01/2021, 08:53 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat merilis hasil dari kegiatan Sensus Penduduk 2020 (SP2020).

Berdasarkan data hingga bulan September 2020, jumlah penduduk di Jabar mencapai sebanyak 48,27 juta jiwa.

Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk Jawa Barat terus mengalami peningkatan. 

Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah penduduk Jabar mengalami penambahan sekitar 5,2 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 0,44 juta setiap tahun.

Baca juga: Kisah Guru Honorer Gaji Rp 50.000, Setahun Tak Dibayar hingga Jadi Petugas Sensus

Dalam keterangan resminya, Kamis (22/1/2021), Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah mengatakan, dengan luas daratan Jabar sekitar 35.380 kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Jabar sebanyak 1.365 jiwa per kilometer persegi.

Angka ini meningkat dari hasil SP2000 yang mencatat kepadatan penduduk Jabar sebanyak 1.010 jiwa per kilometer persegi dan hasil SP2010 yang mencapai 1.217 jiwa per kilometer persegi.

Kabupaten Bogor jadi daerah dengan penduduk terbanyak. Dengan luas geografis sebesar 7,66 persen wilayah Jabar, Kabupaten Bogor dihuni oleh 5,43 juta penduduk atau 11,24 persen penduduk Jabar.

Jumlah penduduk terbesar kedua terdapat di Kabupaten Bandung dengan 3,62 juta orang, atau 7,51 persen dari populasi penduduk di Jabar.

Sementara jumlah penduduk paling sedikit adalah Kota Cirebon dan Kota Banjar dengan jumlah penduduk masing-masing sebanyak 333,3 ribu atau sebesar 0,69 persen dan 200,97 ribu atau sebesar 0,42 persen.

Dyah menyebutkan, mayoritas penduduk Jabar didominasi oleh generasi Z dan milenial. Proporsi generasi Z sebanyak 27,88 persen (13,37 juta orang), generasi milenial sebanyak 26,07 persen (12,5 Juta orang) dari total populasi Jabar.

"Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat percepatan pertumbuhan ekonomi," ucap Dyah. 

Kemudian, persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun 1980. Pada tahun 1980 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 54,7 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 70,68 persen di tahun 2020. 

Perbedaan yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam di tahun 2020. Hal ini mencerminkan bahwa Jabar masih berada dalam masa bonus demografi karena sebesar 70,68 persen penduduknya masih berada di usia produktif.

Baca juga: Saat Verifikasi Data, Petugas Sensus Perempuan Dilecehkan Ketua RT, Ini Faktanya

Seiring dengan peningkatan angka harapan hidup, persentase penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) juga mengalami peningkatan. Persentase penduduk lansia Jabar meningkat menjadi 9 persen di tahun 2020 dari 7,04 persen pada 2010 berdasarkan hasil SP2010. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2020 Jabar telah semakin mendekati era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai 10 persen ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com