Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Adat Dhukutan Tetap Digelar Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 21/01/2021, 20:29 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com – Pagi itu, suasana Situs Menggung yang berada di Dusun Nglurah, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah nampak lebih ramai dari biasanya.

Di sana nampak warga setempat menggunakan pakaian adat lurik kembangan dan iket membawa sesaji yang terdiri dari pala wija, sayur dan nasi jagung.

Sesaji tersebut sebelumnya telah disiapkan warga Dusun Nglurah sejak Senin (17/1/2020) hingga Selasa (18/1/2020).

Biasanya, saat menyiapkan sesaji, semua warga Dusun Nglurah boleh terlibat, saling membantu, dan memasak beramai-ramai.

Baca juga: Sempat Tutup akibat Pegawai Positif Covid-19, Puskesmas Kerjo Karanganyar Dibuka Lagi

Namun, mengingat situasi pandemi Covid-19 belum usai, warga yang membantu dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari lima orang saja.

Sesaji yang telah ditata rapi dalam tampah itu selanjutnya didoakan sesepuh desa, dan diarak warga yang terbagi pada dua kelompok. Kemudian, dua kelompok ini saling melempar sesaji.

Kegiatan tersebut dinamakan prosesi tawur sesaji. Prosesi ini merupakan bagian dari adat Dhukutan.

Bagi masyarakat Dusun Nglurah, Dhukutan merupakan adat upacara ritual turun temurun berupa bersih desa.

Baca juga: Sekretaris Disdagnakerkop UKM Karanganyar Meninggal karena Covid-19

Upacara yang dilaksanakan setiap Selasa Kliwon pada penanggalan kalender Jawa ini merupakan peringatan hari pernikahan Kyai Menggung dengan Nyi Rasa Putih. Hal ini tertulis pada situs purbakala Candi Menggung.

Kyai Menggung dengan Nyi Rasa Putih dipercaya warga berhasil mendamaikan warga Nglurah Lor dan Kidul yang sebelumnya selalu bertikai.

Tawur sesaji dalam adat Dhukutan merupakan simbol membuang energi negatif yang selama ini bersemayam dalam tubuh manusia.

Penjagaan di pintu masuk Dusun Nglurah dijaga Satgas Covid-19, Selasa (19/01/2020).Dok. KOMPAS.com/ARIMBIHP Penjagaan di pintu masuk Dusun Nglurah dijaga Satgas Covid-19, Selasa (19/01/2020).

Penyesuaian penyelenggaraan selama pandemi

Dalam acara tersebut, perwakilan panitia penyelenggara adat Dhukutan yang juga warga Nglurah, Sugeng (55) mengatakan, Dhukutan kali ini digelar lebih tertutup mengingat pandemi Covid-19 belum usai.

“Dhukutan kali ini digelar khusus untuk warga Nglurah saja, tidak boleh ada tamu dari luar daerah (seperti biasanya),” kata Sugeng dalam sambutannya saat membuka acara Dhukutan di Situs Menggung, Dusun Nglurah, Kabupaten Karanganyar, Rabu (19/1/2021).

Sugeng mengatakan, panitia melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 untuk menjaga upacara adat agar tetap berjalan dengan lancar dan terhindar dari risiko terpapar Covid-19.

“Kami juga terus mengingatkan warga Nglurah untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan,” katanya.

Baca juga: Dorong Pemulihan Pariwisata, SMF Danai Pengembangan Homestay Karanganyar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com