Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Biaya Bantu Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri, Pemkab Gunungkidul Minta Bantuan

Kompas.com - 21/01/2021, 16:23 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mengaku belum bisa memberikan bantuan kepada ratusan pasien yang menjalani isolasi mandiri.

Pemkab Gunungkidul meminta bantuan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta agar bisa memberikan anggaran terkait pemberian sembako.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengakui pemerintah belum memiliki anggaran untuk membantu masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.

Apalagi, anggaran Pemkab Gunungkidul belum bisa dicairkan karena sistem baru yang ditetapkan pemerintah pusat yakni Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Sistem baru ini masih memerlukan waktu untuk penyesuaian.

Baca juga: Wakil Bupati Gunungkidul Memohon Belas Kasihan RS Swasta Tambah Tempat Tidur

Isolasi mandiri yang dilakukan masyarakat sudah dilakukan sejak munculnya pandemi. Masyarakat sudah secara swadaya membantu tetangganya yang harus tinggal di dalam rumah kurun waktu tertentu. Tidak hanya bantuan makanan tetapi juga urusan pakan ternak pun diberikan.

Tak hanya kebutuhan pokok, kebutuhan tambahan sering diberikan.

"Masyarakat sangat sigap membantu, namun berat dalam situasi seperti ini harus dibabani, ini perlu disubsidi sehingga (pemerintah) punya moral untuk mengingatkan. Lha kalau tidak membiayai kok mengatur kan susah," kata Immawan saat dihubungi melalui telepon, Kamis (21/1/2021)

"Anggaran sudah habis perlu bantuan, sangat memerlukan bantuan provinsi. Di Gunungkidul paling rasional isolasi mandiri yang terstruktur, terarah, dan terpantau, untuk itu perlu biaya," ucap Immawan.

Immawan berharap masyarakat tetap patuh protokol kesehatan. Sebab, dari pantauannya, sekitar 30 sampai 40 persen masyarakat yang berada di fasilitas umum tidak menggunakan masker.

"Saya kemarin sengaja pergi sendiri memantau kondisi di sejumlah wilayah. Warga keluar rumah tidak menggunakan masker. Persentasenya 30-40 persen tidak taat, penggunaan masker sudah cukup tinggi oleh karena itu harus diingatkan bahwa penggunaan masker jangan dianggap sepele," kata dia.

Baca juga: Ratusan Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Gunungkidul Belum Dapat Bantuan Sembako

Sebelumnya Ketua Komisi A, DPRD Gunungkidul, Ery Agustin mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya melakukan pemantauan terhadap PTKM di beberapa kalurahan di Gunungkidul.

Saat kunjungan pihaknya mendapatkan laporan dari Kalurahan jika pasien isolasi mandiri belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Sekarang sudah hampir semua kalurahan yang memiliki warga melakukan isolasi mandiri memberikan bantuan kepada keluarga yang melakukan isolasi," kata Eri saat dihubungi melalui telepon Rabu (20/1/2021)

Pihaknya berharap pemerintah bisa segera mencairkan anggaran dari sehingga pihak kalurahan tinggal menyalurkan tidak perlu mencari anggaran. Selain itu, Ery menyebut jika pasien isolasi mandiri tidak memiliki pekerjaan tetap dan jika tidak keluar rumah tidak mendapatkan penghasilan.

"Kasihan keluarga yang tidak punya penghasilan tetap, kalau tidak keluar (bekerja) terus bagaimana makannya?," ucap Ery

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com