Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula Satu Pegawai Rumah Pemotongan Ayam Demam, Terbongkar 102 Karyawan Positif Covid-19

Kompas.com - 21/01/2021, 09:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Bermula satu orang pegawai merasakan demam dan anosmia (hilangnya indra pembau), terbongkar 102 orang karyawan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) di Kabupaten Sleman positif Covid-19.

Mereka kemudian harus menjalani isolasi mandiri hingga beberapa hari ke depan.

Karena telah menjadi klaster, RPA itu harus ditutup untuk sementara.

Baca juga: Rumah Pemotongan Ayam di Sleman Jadi Klaster Penularan Covid-19

Bermula demam dan anosmia

Ilustrasi Covid-19Shutterstock/Petovarga Ilustrasi Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengapresiasi pimpinan RPA yang cepat tanggap dengan kondisi karyawannya.

Terbongkarnya temuan ini bermula dari satu karyawan bergejala seperti Covid-19, yakni demam dan kehilangan indra pembau pada Jumat (15/1/2021).

Kemudian, karyawan tersebut melakukan tes swab antigen.

"Melakukan swab mandiri, ternyata antigen hasilnya positif," ungkapnya.

Setelah satu karyawan ketahuan positif Covid-19, karyawan lain kemudian menjalani tes untuk memastikan kondisi mereka.

"Pimpinannya responnya cepat, bagus, langsung hari itu juga diperiksa sebanyak 60 karyawan yang satu ruangan. Itu ternyata ada 33 yang antigen positif juga," tegasnya.

Akhirnya semua karyawan dites swab antigen dan hasilnya 102 orang diketahui positif Covid-19.

Baca juga: Kebingungan Kakek Koswara Digugat Anak Kandung Rp 3 Miliar: Uang dari Mana?

 

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Ditutup hingga 5 hari

Joko menjelaskan, RPA akan dilakukan penyemprotan disinfektan dan ditutup hingga lima hari.

"Saran kita antara 3 sampai 5 hari, tutupnya kan mulai tanggal 16 Januari. Tutup sampai hari ini, mungkin karena memenuhi anjuran kita maka sampai hari ini," kata dia saat ditemui, Rabu (20/01/2021).

Joko menyebut RPA bisa disebut klaster penularan Covid-19 karena terjadi penularan dalam satu tempat.

"Ya kalau mau disebut klaster ya sudah karena ada penularan setempat, pertama satu orang dan sudah banyak yang terpapar. Bisa disebut klaster walaupun baru antigen, tetapi secara ilmiah itu swab antigen positif, 95 persen PCR positif," ujar dia.

Baca juga: Sederet Fakta Bocornya Puluhan Ribu Data Mahasiswa Undip, Diunggah Mahasiswa Teknik, Investigasi Libatkan UGM dan UI

Isolasi mandiri

Joko menjelaskan, hasil positif diperoleh dari swab antigen, pihaknya tetap memperlakukan sama dengan PCR positif.

Para karyawan yang dinyatakan positif harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Total ada 102 yang positif antigen. Mereka langsung isolasi mandiri, ini belum selesai isolasi," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com