Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Nelayan Ditabrak Tanker, 14 ABK Buat Rakit untuk Selamatkan Diri, Hanya 2 Orang yang Selamat

Kompas.com - 21/01/2021, 06:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 12 anak buah kapal diduga hilang di wilayah Laut Jawa perairan Jepara setelah kapal yang mereka tumpangi karam ditabrak kapal tanker.

Saat kejadian Kapal Motor Nelayan (KMN) Kapal Berkah Abadi asal Batang membawa 14 ABK termasuk nahkoda.

Mereka berangkat dari Pelabuhan Batang menuju Kalimantan pada Sabtu (9/1/2021) sore untuk melaut.

Namun pada Minggu (10/1/2021) dini hari kapal tersebut tertabrak kapal tanker merah yang melaju dari Jakarta menuju Surabaya.

Baca juga: Kapal Nelayan Karam Ditabrak Kapal Tanker, 12 ABK Hilang, Hanya 2 Selamat

Kapal tersebut tertabrak di Perairan Lemah Abang 13 mil dari bibir Pantai Pailus saat akan menuju ke darat.

Kejadian tersebut mengakibatkan haluan depan kiri kapal bocor dan perlahan tenggelam.

Para ABK tersebut kemudian membuat rakit untuk menyelamatkan diri.

Pada Selasa (12/1/2021) salah satu ABK bernanam Aji Slamet Romadhon dikabarkan tewas. Jeazah Aji kemudian dibungkus karpet dan diikat di atas rakit.

Namun Selasa sore, jenazah Aji terlepas dan hilang tercebur di laut setelah rakit mereka dihantam ombak setinggi 4 meter.

Baca juga: Tugboat Karam Dihantam Ombak, Nakhoda dan 10 ABK Selamat

Tim Basarnas pun melakukan pencarian.

Rabu (13/1/2021) dini hari, dua ABK ditemukan selamat di perairan Lemah Abang, Jepara.

Mereka adalah Sairi (59) dan Kadarso (35). Dua ABK tersebut ditemukan mengapung di atas styrofoam sekitar 13 mil dari Pantai Pailus, Jepara.

Mereka ditemukan lemas dan langsung dievakuasi ke RSUD RA Kartini Jepara.

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian walaupun sempat terkendala dengan cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Baca juga: Jalan Panjang Pemulangan Jenazah ABK Asal Gunungkidul yang Meninggal di Kapal Ikan Taiwan

Namun setelah 7 hari kejadian, Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara Whisnu Yugo Utomo menutup upaya pencarian pada ABK yang hilang.

"Pencarian masih nihil hingga hari ketujuh ini. Sesuai SOP pencarian kami tutup. Namun tidak menutup kemungkinan pencarian akan dibuka kembali jika ada titik terang," kata Whisnu saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (20/1/2021).

Selama 7 hari, pencarian para ABK melibatkan kapal RIP (Rigit Inflatable Boat) dari Basarnas Semarang, kapal RIB (Rigid Inflatable Boat) Pos SAR Jepara, perahu karet dari Polair, serta kapal cepat sea rider dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).

"Kami sudah koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan juga keluarga korban. Kondisi cuaca yang buruk dan gelombak tinggi menyulitkan pencarian," ungkap Whisnu

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com