Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Arina Pangku Kotak Biru Berisi Vaksin Covid-19, Naik Kapal Penumpang Selama 4 Jam Menuju Pulau Aceh

Kompas.com - 21/01/2021, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Distribusi vaksin menjadi sorotan seiring dimulainya program vaksinasi massal Covid-19 di seluruh Indonesia.

Sebab, ketidakhati-hatian pun kelalaian dalam pemindahan serta penyimpanan vaksin dari satu pulau ke pulau lain, bisa menyebabkan vaksin rusak.

Untuk mengetahui kondisi di lapangan, wartawan Hidayatullah mengikuti pengantaran vaksin Covid-19 buatan perusahaan China Sinovac itu ke Pulau Aceh menggunakan kapal penumpang.

Proses distribusi itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan di Kabupaten Aceh Besar, sudah sesuai dengan kriteria keamanan.

Namun, tenaga kesehatan setempat justru mempertanyakan keamanan pendistribusian.

Baca juga: Apakah Vaksin Dapat Melawan Varian Baru Corona? Ini Penjelasan WHO

Dermaga nelayan di kawasan Lampulo, Kota Banda Aceh, diguyur hujan pada Sabtu (16/1/2021) siang ketika buruh-buruh sibuk mengangkut BBM, bahan pokok, dan kendaraan roda dua ke dalam kapal penumpang KM Sultan Bahari 2.

Dari kejauhan tampak seorang perempuan mendekati kapal sembari menjinjing dua kotak biru.

Kerudung hijau mudanya sempat kena tetesan air hujan saat dia bergegas masuk ke dalam ruang kemudi.

Dari sudut jendela, terlihat dia duduk bersila dengan memangku satu kotak biru, satu lainnya ditaruh di sampingnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan Vaksin Tiba di Tasikmalaya pada 22 Januari 2021

Vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang berada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.Hidayatullah/BBC Indonesia Vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang berada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Dia adalah Arina Astuti, Koordinator Imunisasi Puskesmas Pulo Aceh. Kedua kotak biru yang dibawanya adalah wadah pendingin berisi 92 dosis vaksin Covid-19.

"Kalau saya itu sudah biasa merawat vaksin, karena kita daerah kepulauan. Memang begitu keadaannya. Vaksin dari darat kita bawa ke sini, harus kita jaga kualitasnya, jaga semuanya. Vaksin itu kan sensitif, kalau kita tidak menjaga sesuai suhu sesuai dengan ketentuan yang ada, maka akan rusak vaksinnya," kata Arina kepada wartawan di Aceh yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Puluhan dosis vaksin yang dibawa Arina sejatinya sudah tiba di Provinsi Aceh sejak 5 Januari lalu.

Vaksin-vaksin itu adalah bagian dari 14.000 dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang didatangkan ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda melalui kargo pesawat.

Baca juga: Pastikan Tak Ada Cip dalam Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Itu Barcode

Vaksin tersebut diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang berada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Pendistribusiannya sudah dilakukan sejak Jumat (15/1/2021).

Namun tidak semua puskesmas di Kabupaten Aceh Besar bisa langsung membawa vaksin ke tempatnya lantaran terkendala dengan sarana transportasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com