Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Pemotongan Ayam di Sleman Jadi Klaster Penularan Covid-19

Kompas.com - 20/01/2021, 18:55 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Salah satu Rumah Pemotongan Ayam (RPA) di Kabupaten Sleman menjadi klaster penularan Covid-19. Dari hasil swab antigen, total ada 102 karyawan RPA yang dinyatakan positif.

"Kasus pertama itu hari Jumat tanggal 15 Januari, terus diperiksa swab antigen hari Sabtu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo saat ditemui, Rabu (20/01/2021).

Joko Hastaryo menyampaikan awalnya ada satu orang karyawan yang merasakan gejala. Karyawan ini merasakan gejala berupa demam tinggi dan hilangnya indra pembau.

"Melakukan swab mandiri, ternyata antigen hasilnya positif," ungkapnya.

Baca juga: Istri Meninggal, Pasien Covid-19 di Tangerang Nekat Mudik ke Purbalingga

Ada satu orang yang positif, lanjutnya pimpinan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) langsung merespon. Karyawan yang satu ruangan dengan yang positif tersebut diperiksa swab antigen.

"Pimpinannya responya cepat, bagus, langsung hari itu juga diperiksa sebanyak 60 karyawan yang satu ruangan. Itu ternyata ada 33 yang antigen positif juga," tegasnya.

Mengetahui hasil tersebut, pimpinan RPA kemudian memutuskan untuk semua karyawan dites swab antigen. Ternyata memang hasilnya ada yang positif.

Dijelaskannya, hasil positif swab antigen perlakuannya sama dengan hasil PCR positif. Pasien harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Total ada 102 yang positif antigen. Mereka langsung isolasi mandiri, ini belum selesai isolasi," tuturnya.

Baca juga: Pingsan, Mual, hingga Mengantuk, Gejala yang Dialami Nakes di Jateng Usai Suntik Covid-19

Selain isolasi mandiri, lokasi RPA juga harus di tutup sementara. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyarankan agar RPA ditutup selama tiga hari sampai Lima hari dan dilakukan penyemprotan.

"Saran kita antara 3 sampai 5 hari, tutupnya kan mulai tanggal 16 Januari. Tutup sampai hari ini, mungkin karena memenuhi anjuran kita maka sampai hari ini," jelasnya.

Joko Hastaryo mengungkapkan kasus di RPA ini bisa disebut klaster penularan Covid-19. Sebab sudah terjadi penularan dalam satu tempat.

"Ya kalau mau disebut klaster ya sudah karena ada penularan setempat, pertama satu orang dan sudah banyak yang terpapar. Bisa disebut klaster walaupun baru antigen, tetapi secara ilmiah itu swab antigen positif, 95 persen PCR positif," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com