Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Gunungkidul Belum Dapat Bantuan Sembako

Kompas.com - 20/01/2021, 17:55 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus meningkat.

Hingga Selasa (19/1/2021), ada 240 orang pasien aktif, sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Namun karena anggaran belum turun, belum ada bantuan dari pemerintah daerah.

Dari data Dinas Kesehatan Gunungkidul hingga Selasa Kasus terkonfirmasi positif total mencapai 1225 kasus, atau bertambah 359 kasus selama Januari 2021.

Baca juga: BPBD Gunungkidul Sebut Tak Ada Kerusakan akibat Gempa Magnitudo 5,0

Dari jumlah itu, kasus sembuh mencapai 938 orang. Untuk kasus masih dalam perawatan masih ada 240 kasus, dan meninggal 47 kasus.

Dari 240 kasus aktif, sebagian besar melakukan isolasi mandiri.

"Yang melakukan isolasi mandiri 207 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2021) petang.

Dijelaskannya, pasien yang melakukan isolasi mandiri dipantau oleh petugas puskesmas, jika nantinya membutuhkan pemeriksaan atau ada keluhan kesehatan akan ada petugas yang datang.

"(untuk pemeriksaan) menyesuaikan situasional yang disana (pasien isolasi mandriri). Nanti puskesmas yang akan kotak dengan isolasi mandiri apakah butuh pemeriksaan kesehatan," kata Dewi.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Pihaknya berharap masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan mentaati peraturan selama pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM).

Sebab, dikhawatirkan jika masyarakat tidak patuh protokol kesehatan jumlah pasien terkonfirmasi akan terus bertambah.

Ketua Komisi A, DPRD Gunungkidul, Ery Agustin mengatakan beberapa waktu lalu memantau PTKM di beberapa kalurahan di Gunungkidul.

Dia mendapatkan laporan dari Kalurahan, pasien isolasi mandiri belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Sekarang sudah hampir semua kalurahan yang memiliki warga melakukan isolasi mandiri memberikan bantuan kepada keluarga yang melakukan isolasi," kata Eri saat dihubungi melalui telepon Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Relawan PMI Gunungkidul Hampir Setiap Hari Makamkan Korban Covid-19

Ery berharap pemerintah bisa segera mencairkan anggaran dari sehingga pihak kalurahan tinggal menyalurkan tidak perlu mencari anggaran.

Selain itu, Ery menyebut jika pasien isolasi mandiri tidak memiliki pekerjaan tetap dan jika tidak keluar rumah tidak mendapatkan penghasilan.

"Kasihan keluarga yang tidak punya penghasilan tetap, kalau tidak keluar (bekerja) terus bagaimana makannya?" ucap Ery

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Siwi Irayati mengakui untuk bantuan sembako kepada warga positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri sudah habis sejak 2020.

Baca juga: Tempat Tidur Kritikal Kurang, Angka Kematian Pasien Positif Covid-19 di Gunungkidul Meningkat

Pihaknya sudah menyalurkan lebih dari 1.000 paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Paket tersebut berasal dari Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), APBD 2020, dan juga bantuan pihak ketiga.

Tahun ini pihaknya sedang mengupayakan untuk segera dicairkan. Meski kondisi darurat pihaknya harus mengikuti proses administrasi.

"2020 habis, sekarang masih proses," kata Siwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com