WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menegaskan tetap menutup ruang publik dan tempat wisata selama bumi gaplek masih dalam zona merah Covid-19.
“Penularan yang cukup tinggi sudah pasti ruang publik dan tempat wisata kami tutup terus. Ditutup saja penularannya masih cukup masih signifikan apalagi dibuka,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
Jekek menyatakan, kebijakan penutupan ruang publik sudah dilakukan jauh hari sebelum pemerintah pusat memberlakukan PPKM.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Wonogiri Kekurangan Nakes
Selain itu, kebijakan penutupan ruang publik sesuai rekomendasi dari para pakar.
Bahkan, kata Jekek, Wonogiri lebih tegas menutup total seluruh ruang publik dan tempat wisata selama penularan Covid-19 masih tinggi.
Hajatan Dilarang
Tak hanya menutup ruang publik, Jekek juga melarang warga menggelar hajatan selama kasus Covid-19 di Wonogiri masih tinggi.
Menurut dia, pelarangan warga menggelar hajatan untuk menekan perantau yang mudik ke Wonogiri.
“Kalau hajatan masih kami larang maka otomatis perantau yang mudik ke Wonogiri akan berkurang,” kata Jekek.
Baca juga: Rekor Penambahan Kasus Covid-19 Wonogiri, Sehari Bertambah 207 Pasien
Jekek mengatakan, pelarangan kegiatan hajatan lebih efektif ketimbang mengimbau perantau tidak mudik ke kampung halaman.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan