Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undip Akui Ada Serangan yang Diduga Membuat Data Mahasiswa Bocor

Kompas.com - 20/01/2021, 11:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

Pihak Undip memaparkan file tersebut bukanlah bagian dari sistem informasi yang berjalan saat ini.

Baca juga: Unggah Informasi Kebocoran 125.000 Data Mahasiswa di Twitter, Undip Panggil Pemilik Akun

File db.sql itu dicuri pada 3 Januari 2021 tengah malam memakai program curl.
Pembobol menggunakan perangkat lunak open source Nuclei yang berfungsi memindai dan menemukan kelemahan server. Dari catatan Undip, pemindaian menggunakan Nuclei telah terjadi pada Oktober 2020.

Lebih lanjut Unidip menerangkan ada pergerakan dari beberapa negara yang coba memasuki server tersebut, di antaranya Belanda, China, Hong Kong, dan Meksiko.

Data-data itu kemudian diunggah ke situs RaidForums oleh akun yang teregister di Belanda.

Langkah Undip pascapembobolan

Pascakejadian, Undip segera menghubungi civitas dari mahasiswa yang datanya terkuak yang berasal dari Angkatan 2018 dan sebelumnya.

Langkah selanjutnya adalah penonaktifan server pak.undip.ac.id untuk memperbaiki sistem keamanan, memetakan, dan menata seluruh jaringan Undip agar aman.

Kemudian, pihak universitas mendaftarkan kembali situs-situs dalam domain Undip, sehingga situs lama ditutup dan tidak terhubung internet.

Sebagai langkah terakhir, Undip mereorganisasi pengelolaan IT agar lebih siap bila terjadi masalah serupa di kemudian hari.

Baca juga: Hasil Investigasi soal Kebocoran 125.000 Data Mahasiswa Undip

Terkait langkah hukum atas pembobolan data ini, Cahyo menjelaskan pihak kampus masih membahasnya. Begitupun terhadap pemilik akun @fannyhasbi.

"Masih kita bahas, tapi yang jelas yang bersangkutan menyampaikan bahwa saat itu tujuannya agar beware ke civitas akademika. Tapi mungkin caranya salah," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Khairina, Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com