Cerita Satgas Karawang Terima Laporan Warga Tak Dapat Bansos, Setelah Dicek Rumahnya Mewah

KARAWANG, KOMPAS.com - Warga Karawang bisa melapor ke call center yang disiagakan Satgas Penanganan Covid-19 jika menemui pelanggaran protokol kesehatan hingga butuh pertolongan.

Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo mengatakan, ada tiga nomor yang siap dihubungi masyarakat kapan saja, yakni hotline WhatsApp di nomor 081388933414, serta telepon di nomor 08119400724 dan 08119400724.

"Call center siaga selama 24 jam," ujar Medi yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Karawang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2020).

Medi menyebut ada sejumlah relawan call center yang sistem kerjanya dibagi menjadi tiga sif. Pertama pagi hari hingga pukul 15.00 WIB, 15.00 WIB - 21.00 WIB, dan 21.00 WIB hingga pagi. Para petugas call center ini bersiaga di ruangan khusus di Makodim 0604 Karawang.

"Yang penting cepat dilaporkan, insya Allah kita tindaklanjuti," ungkapnya.

Baca juga: Berstatus Penyintas, Bupati Karawang Tak Masuk Daftar Disuntik Vaksin Covid-19

Medi menyebut hingga saat ini ada sekitar 1.800 laporan atau meminta informasi yang telah masuk.

Di antaranya pengaduan bantuan sosial. Ia menyebut pernah ada masyarakat melapor dirinya tak mendapat bansos, sementara tetangganya dapat.

"Saya minta babinsa untuk ngecek. Ternyata rumahnya gedongan (mewah), berarti kan bohong," ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, ada juga laporan bansos yang benar. Saat itu seorang penelpon mengabarkan ada tetangganya seorang nenek-nenek tak dapat bansos.

"Setelah dicek ternayata betul. Kita kasih bantuan sembako meski berbeda dengan yang dikasih pemerintah," terangnya.

Selain itu, call center juga menerima beberapa aduan pelanggaran protokol kesehatan. Pihaknya pun langsung bertindak.

"Yang bohong-bohong akan ketahuan," tambahnya.

Baca juga: Karawang Tak Dapat Jatah Vaksin Sinovac Kloter Pertama, Padahal Masuk Siaga 1 Covid-19

Suatu waktu, seorang warga Bekasi menelpon call center Karawang lantaran membutuhkan bantuan evakuasi. Sebab saat itu call center Bekasi tak bisa dihubungi.

"Saya teruskan informasi tersebut kepada Dandim Bekasi," ungkapnya.