Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Garut Peringkat Ketiga Tak Patuhi Jaga Jarak, Angka Kematian Tertinggi di Jabar, Ruang Isolasi Penuh

Kompas.com - 20/01/2021, 08:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Garut berada pada peringkat ketiga daerah yang paling tidak mematuhi aturan jaga jarak atau physical distancing di Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, Kabupaten Garut menduduki peringkat pertama angka kematian pasien Covid-19 di Provinsi Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan bahwa penilaian itu adalah hasil evaluasi yang obyektif

“Ini hasil evaluasi yang obyektif yang tentu harus ditanggapi bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga oleh seluruh masyarakat Kabupaten Garut dengan pemerintah sebagai penggeraknya,” ujar Helmi kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Garut Dinilai Paling Tidak Disiplin Jaga Jarak, Begini Respons Wabup

Menurut Helmi pihaknya akan menindaklanjuti evaluasi tersebut secara berkala.

“Kita tentu menindaklanjuti secara berkala berdasarkan hasil evaluasi dari Pak Gubernur dan Gugus Tugas di Kabupaten,” kata Helmi.

Ia mengatakan satgas telah melakukan langkah strategis untuk menekan kasus baru Covid-19.

Antara lain membatasi kegiatan pernikahan, penutupan tempat wisata, hingga pemantaun aturan bekerja dari rumah untuk perusahaan swasta dan instansi pemerintaha,

“Pak Kapolres sudah memimpin penertiban tempat-tempat yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain seperti kantor-kantor pemerintah dan swasta,” kata dia.

Baca juga: 3 Kolam Renang Air Panas di Garut Disegel Satgas Covid-19

Angka kematian tertinggi, ruang isolasi penuh

Ilustrasi pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator, umumnya menunjukkan gejala delirium. Gejala delirium Covid-19 menyebabkan hilang kesadaran, pasien umumnya datang ke IGD sambil mengigau, hilang fokus. Kebanyakan ditemukan pada pasien dewasa yang lebih tua, dengan rata-rata usia di atas 70 tahun.SHUTTERSTOCK/Halfpoint Ilustrasi pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator, umumnya menunjukkan gejala delirium. Gejala delirium Covid-19 menyebabkan hilang kesadaran, pasien umumnya datang ke IGD sambil mengigau, hilang fokus. Kebanyakan ditemukan pada pasien dewasa yang lebih tua, dengan rata-rata usia di atas 70 tahun.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut mengatakan jika Kabupaten Garut menduduki peringkat pertama angka kematian pasien Covid-19.

Data tersebut ia dapatkan dari laporan tim gugus tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat.

“Saya selaku Bupati Garut dan Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Garut mengimbau seluruh warga Garut untuk meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan."

"Karena, pada hari ini angka kematian Covid-19 Kabupaten Garut menduduki peringkat kesatu di Jawa Barat dengan 113 kematian,” katanya lewat siaran pers, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Tersandung 2 Kasus Dugaan Korupsi, Mantan Kadispora Garut Ditahan Lagi Setelah 5 Hari Dibebaskan

Selain itu ia menyebut jika ruang ruang isolasi di RSUD dr Slamet Garut telah dipenuhi pasien Covid-19 dengan gejala-gejala yang mengkhawatirkan

Rudy melihat kondisi Garut saat ini sudah darurat. Karena itu ia meminta imbauan ini diperhatikan oleh masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com