Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reka Ulang Pembunuhan Mahasiswa Telkom, Pelaku Isap Rokok Usai Bunuh Korban

Kompas.com - 20/01/2021, 06:48 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Polres Karawang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Telkom asal Karawang, Fathan Ardian Nutmiftah (19), Selasa (19/1/2021). Ada 40 adegan yang diperagakan di delapan tempat kejadian perkara (TKP).

Adegan bermula saat Fathan berada di kontrakan tersangka Jhovi Fernando (31) alias Jo di Kampung Cilalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Karawang.

Fathan kemudian keluar untuk membeli kuota dan kembali ke kontrakan dengan membawa minuman keras. Lalu, pada pukul 01.00 WIB, keduanya kembali keluar untuk membeli makan.

Setelah kembali ke kontrakan, mereka minum arak. Saat Jo menagih janji Fathan yang akan meminjamkan uang, di situlah Jo mengaku tersinggung dengan ucapan korban. Jo menampar pipi kiri dan dibalas oleh Fathan.

Jo mencekik leher Fathan dengan dua tangannya. Fathan berusaha berontak dengan menendang Jo. Setelah korban lemas, Jo membenturkan kepala Fathan ke tembok satu kali dan korban pun jatuh telentang.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswa Universitas Telkom: Tersangka Husain Bantu Ikat dan Buang Jenazah Fathan

Jo kemudian ke depan kontrakan dan mengisap sebatang rokok. Bang Jo kembali ke dalam untuk memastikan keadaan Fathan. Rupanya ada busa keluar dari mulut Fathan.

Jo pun segera mengganti seluruh pakaian Fathan. Ia segera membawa kendaraan roda dua dan seluruh barang Fathan ke Perumahan Vikar.

Di rumah kawannya inilah, Jo mengirimkan pesan WhatsApp dengan ponsel milik korban.

Pada pesan itu, Jo meminta tebusan Rp 400 juta jika ingin Fathan selamat. Ia kemudian mengirim nomor rekening atas nama Husain Abdurrahim.

Selang waktu dua hari setelah Fathan meninggal, Ucen dijemput Jo di terminal Klari. Setelah menceritakan persoalannya, ia meminta bantuan Husain untuk membuang mayat Fathan.

Keduanya mengikat tangan dan kaki korban dengan tali rafia, lalu membungkusnya dengan plastik dan sarung. Jasad Fathan kemudian dililit dengan bed cover.

Setelah aksi bungkus membungkus selesai, keduanya menemui Rio Hadiyanto di perempatan Johar.

Ketiganya pergi meminjam mobil minibus milik paman Jo. Ketiganya berangkat menuju GOR Panatayuda. Sambil makan sate, Jo meminta tolong kepada Rio untuk membantu membuang jasad Fathan.

Sebelum membuang mayat Fathan, para tersangka melakukan survei lokasi yang akan dijadikan tempat pembuangan. Awalnya mayat Fathan akan dibuang di sekitar Irigasi Tamelang, Purwasari.

Tiba di kontrakan, Jo dan Husain segera mengangkut tubuh Fathan ke belakang mobil. Sebagai pengemudi, Rio menunggu di mobil.

Pelaku kemudian berputar-putar hingga akhirnya membuang mayat Fathan ke parit pesawahan di Dusun Kecemek, Bayurkidul, Cilamaya Kulon.

Sebelum dikembalikan kepada pemiliknya, mobil minibus tersebut dicuci lebih dulu.

Setelah mengembalikan mobil, Rio pulang ke rumahnya dan diberikan uang Rp 400.000. Kemudian, Jo mengantarkan Husain ke Terminal Klari dan memberi ongkos Rp 300.000.

Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengungkapkan, dari reka ulang adegan tersebut terungkap bahwa fakta baru perihal peran Husain.

Baca juga: Ini Motif Pelaku Pembunuh Mahasiswa Telkom yang Jasadnya Ditemukan Terlilit Kasur dan Terbungkus Plastik di Karawang

 

Husain membantu mengikat dan membuang jasad Fathan. Husain datang dua hari setelah Fathan meninggal, bukan menunggu di luar kontrakan seperti yang disampaikan polisi sebelumnya.

"Peran H (Husain) yaitu membantu proses mengikat dan menggulung dengan plastik maupun sarung dan bed cover, kemudian bersama-sama membuang jenzah ke TKP Cilamaya," ungkap Rama di sela reka ulang di Terminal Klari.

Husain dan Rio Hadiyanto (24) membantu Jhovi Fernando alias Jo (31) membuang jasad Fathan ke Cilamaya Kulon.

Selain menyembunyikan kematian dan membuang jasad Fathan, keduanya menerima uang yang patut diduga hasil kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com