Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit Terapung TNI AL Bersandar di Mamuju, Sebagian Pasien Dipindahkan ke Kapal

Kompas.com - 19/01/2021, 17:26 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAMUJU, KOMPAS.com - Bantuan medis terus berdatangan untuk korban bencana gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Yang teranyar, Kapal Rumah Sakit TNI AL dr Soeharso-990 dari Komando Armada II turut diturunkan dan kini bersandar di Dermaga Lanal, Mamuju, Selasa (19/1/2021).

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat (15/1/2021) dini hari itu membuat beberapa bangunan rumah sakit ikut ambruk. Bahkan salah satu rumah sakit di ibu kota Provinsi Sulbar itu ikut roboh. 

Baca juga: Polisi Jaga Ketat Toko dan SPBU yang Mulai Buka Pascagempa di Mamuju

Mantan Rektor Universitas Hasanuddin Prof Idrus Patturusi yang juga turun membantu korban bencana mengatakan, saat ini di Kota Mamuju alat rumah sakit terbatas.

Padahal korban luka terus bertambah, mayoritas datang dari arah gunung 

"Akibatnya, kami menempatkan pasien pascaoperasi di lobby dan lorong Rumah Sakit. Alhamdulillah, hari ini Rumah Sakit terapung KRI Dr. Suharso telah merapat, dan rencananya sebagian pasien akan kita pindahkan ke kapal," kata pria yang juga bergelar sebagai dokter itu. 

KRI SHS-990 nanti didukung dua helikopter untuk mengangkut korban ke rumah sakit terapung tersebut.

Kapal itu kini memuat 94 orang ABK ditambah 56 orang dari tim Satgas bencana. 

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar Laksma Benny Sukandari menyebut rumah sakit apung TNI AL ini tidak hanya membawa obat-obatan tetapi juga kebutuhan pokok dan peralatan listrik. 

"Rumah Sakit terapung TNI AL KRI SHS-990 telah merapat di Mamuju dan akan disiapkan di sini sampai waktu tertentu serta digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat  Sulawesi Barat yang terkena musibah," kata Benny. 

Benny menambahkan, KRI SHS-990 menyediakan 1 ruang UGD, 1 ruang ICU,1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang Penunjang Klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.

"Kepala rumah sakit terapung kita ini sudah berkoordinasi dengan RSUD Mamuju apabila ada pasien yang tidak dapat ditangani di rumah sakit lapangan daerah, bisa langsung kita tangani di sini," kata dia. 

Baca juga: 4 Relawan PMI Positif Covid-19 Ketika Bantu Korban Gempa di Mamuju

Selain dari TNI, Polda Sulsel juga menurunkan 30 personel dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) yang ditugaskan yang untuk membantu korban luka-luka akibat gempa di Mamuju. 

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan menyebut bahwa mereka akan berada di Mamuju hingga kondisi benar-benar pulih. 

"Kita bertahan sampai upaya pencarian korban dipastikan sudah tidak ada lagi yang tertimbun dan kita juga harus mengacu dari teman-teman kita di Basarnas," ujar Zulpan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com