Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Kendala Program Vaksinasi, Ganjar Izin Menkes Lakukan Pendataan Manual

Kompas.com - 19/01/2021, 14:54 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan melakukan percepatan program vaksinasi Covid-19.

Diketahui, tahap pertama program vaksinasi Covid-19 diprioritaskan kepada tenaga kesehatan dan pendukung tenaga kesehatan.

"Kita akan lakukan percepatan. Kemarin sudah bicara dengan Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) sistem pendaftaran menggunakan sistem itu nampaknya harus ada terobosan," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam kunjungannya memantau vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Bupati Sukoharjo Marahi Pedagang yang Langgar Aturan PPKM, Ini Solusi Ganjar

Menurutnya, banyak tenaga kesehatan calon penerima vaksin Covid-19 yang terdaftar dalam sistem, justru mereka tidak datang tanpa keterangan.

"Praktiknya yang sudah daftar di sistem terus kemudian mereka waktunya tidak bisa sesuai, akhirnya seperti terjadi pagi ini hanya delapan yang divaksin. Mestinya tahap pertama 15 orang kan sayang," terang da.

Untuk melakukan percepatan program itu, Ganjar mengaku sudah meminta izin Kementerian Kesehatan untuk melakukan pendataan secara manual.

Sehingga dengan sistem yang terbuka akan bisa lebih cepat dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

"Kita sudah dorong mudah-mudahan dalam waktu tiga, empat hari kita bisa percepat. Kita minta izin untuk mendata secara manual saja. Nanti kita yang mengalahi input sehingga proses vaksinasi ini akan bisa kita lakukan percepatan. Insya Allah kalau sistem itu terbuka kita akan bisa genjot lebih cepat lagi," ungkap Ganjar.

Baca juga: Beredar Foto Bupati Pati Tak Pakai Masker Saat Kondangan, Ini Peringatan Ganjar

Ganjar menerangkan dengan menggunakan pendataan manual apabila ada tenaga kesehatan yang tidak hadir saat vaksinasi, bisa disisipi dengan penerima berikutnya.

"Yang tidak hadir sebenarnya kita sudah dikasih kewenangan menginput secara manual, maka bisa disisipi berikutnya. Kita mesti kredibel dan kita mesti prioritas kepada nakes dulu," ungkap dia.

Disinggung apakah ada sanksi bagi nakes yang tidak hadir dalam vaksinasi, Ganjar menegaskan tidak ada sanksi.

"Tidak ada sanksi. Apa-apa kok sanksi," ucap dia.

Ganjar menargetkan program vaksinasi Covid-19 tahap pertama bagi tenaga kesehatan di Jateng selesai pada awal Februari 2021.

"Kita targetkan diawal bulan depan. Kalau sebenarnya hitung-hitungan kita umpama sistem itu boleh lebih dilonggarkan teori itu selesai. Karena seluruh nakesnya mampu, kekuatannya ada tinggal mengatur jadwal kapan mereka akan dilakukan (vaksinasi)," tutur Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com