Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Donor Plasma Darah Konvalesen: Menderita Sekali Kena Covid, Semoga Dapat Membantu...

Kompas.com - 19/01/2021, 14:45 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Setelah satu bulan berhasil sembuh melawan Covid-19, Awang Dody Ibnu Irwanda (34) bertekad untuk mendonasikan plasma darah konvalesen miliknya agar bisa membantu para penderita virus Corona yang lain.

Awang pun langsung datang ke Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) kota Palembang usai ia dinyatakan sembuh total berdasarkan hasil pemeriksaan swab sebanyak dua kali.

Plasma Konvalesen sendiri, sangat dibutuhkan untuk terapi meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19 yang lain dengan gejala sedang dan berat.

Baca juga: ASN Penyintas Covid-19 Diimbau Donasikan Plasma Konvalesen

Cerita sebagai penyintas Covid-19, sebulan baru sembuh

Menurut Awang, sebagai mantan penyintas, ia sangat mengetahui betul betapa beratnya saat terpapar Covid-19.

Ketika itu ia merupakan pasien dengan gejala berat karena mengalami sesak nafas dan nyeri di seluruh tubuh.

"Saya sangat merasakan menderita sekali terkena penyakit ini. Saya termasuk penyintas gejala berat saat itu sehingga harus dirawat di ruang isolasi," kata Awang saat melakukan donasi plasma darah konvalesen di PMI kota Palembang, Selasa (19/1/2021).

Dengan plasma darah konvalesen yang didonasikannya tersebut, Awang berharap bisa dapat membantu para pasien lain yang terpapar Covid-19.

"Semoga ini dapat membantu yang lain untuk segera sembuh. Saya golongan darah B," ujar dokter Departemen Anestesi RSUP Mohammad Hoesin Palembang ini.

Baca juga: Ridwan Kamil Imbau Pejabat Publik Penyintas Covid-19 Donasikan Plasma Darah

Ajak penyintas lain donasikan plasma darahnya

Sebagai seorang tenaga kesehatan, Awang memang rentan terpapar Covid-19. Saat itu, ia mengalami keluhan sesak napas dan demam tinggi pada awal Desember 2020 kemarin.

Setelah dilakukan pemeriksaan Swab, Awang dinyatakan positif Covid-19 sehingga harus diisolasi.

Dengan kejadian tersebut, Awang berharap para penyintas yang lain dapat ikut tergerak membantu pasien Covid-19 yang kini masih berjuang melawan penyakit tersebut.

"Saya harap penyintas yang lain juga melakukan hal sama seperti saya. Karena kita harus saling membantu untuk mengobati penyakit ini," katanya.

Baca juga: Cerita Penyintas Donor Plasma Darah meski Takut Jarum Suntik Demi Kesembuhan Pasien Covid-19

 

Untuk bantu pasien gejala sedang dan berat

Sementara itu, Kepala Unit Tranfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Palembang Silvi Dwi Putri mengatakan, layanan donasi plasma darah konvalesen ini sudah dibuka sejak awal Januari 2021 untuk mantan penyintas Covid-19.

Mereka yang sembuh, menurut Silvi, dapat mendonasikan plasma konvalesen untuk membantu para pasien lain.

"Plasma konvalesen ini sangat dibutuhkan bagi penderita Covid-19 berskala sedang atau berat. Ini menjadi salah satu terapi bagi mereka untuk bisa sembuh dari Covid-19,” kata Silvi.

Silvi menerangkan, sebelum donasi dilakukan, donor harus menyertakan bukti telah sembuh tak bergejala selama 14 hari.

Setelah menujukkan bukti tersebut, mereka pun diperbolehkan untuk mendonasikan plasma darah konvalesen.

"Setelah mendaftar, butuh lima hari baru bisa menjadi donor karena kita memastikan titer bodinya dulu," katanya.

Pengambilan plasma darah

Dalam mengambil plasma konvalesen, PMI kota Palembang menggunakan alat aferesis hemonetik.

Dalam satu kali pengambilan plasma bisa mencapai 450 cc -500 cc sehingga bisa digunakan untuk dua sampai tiga kantong. 

“Kalau pengambilan plasmanya butuh waktu sekitar satu jam. Biasanya satu pasien itu bisa 2-3 kantong," jelasnya.

Baru 5 orang yang mendonasikan

Menurut Silvi, terapi plasma darah konvalesen ini tergantung dengan kondisi pasien. Biasanya, jika pasien dengan gejala sedang menggunakan sebanyak dua kantong.

Namun, jika gejala parah akan lebih dari tiga kantong.

"Kebutuhan plasma ini tergantung rumah sakit. Sekarang ada sudah sekitar lima orang yang mendonasikan di sini. Harapannya donor bisa lebih banyak lagi agar bisa membantu pasien yang lain," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com