Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulbar Telah Dilanda 32 Kali Gempa Susulan, BMKG: Masyarakat Tetap Waspada

Kompas.com - 19/01/2021, 13:26 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa masih terus terjadi di Sulawesi Barat hingga Selasa (19/1/2021) sekitar pukul 08.00 Wita.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, gempa yang terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat sejak Kamis 14 Januari 2021 merupakan jenis gempa dengan tipe gempa pembuka (foreshocks) - gempa utama (mainshock) - gempa susulan (aftershocks).

“Gempa pembuka terjadi pada 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5,9 menimbulkan kerusakan. Setelah terjadi rentetan gempa pembuka 8 kali, pada 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB terjadi gempa utama dengan magnitudo 6,2. Gempa ini berdampak guncangan lebih kuat dan lebih merusak,” katanya.

Baca juga: Hendak Salurkan Bantuan ke Desa Terpencil di Mamuju, Relawan Sulsel Diadang Longsor

Hasil monitoring BMKG, hingga Selasa 19 Januari 2021 pukul 08.00 Wita, lanjut Dwikorita, telah terjadi sebanyak 32 kali gempa susulan.

Total gempa sejak gempa pembuka sebanyak 41 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 5 kali.

Untuk sementara ini, diperkirakan gempa-gempa susulan ini akan makin berkurang dan stabil kembali dalam waktu 3 sampai 4 minggu. 

“Meskipun gempa susulan jumlahnya relatif sedikit, masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena gempa susulan masih terjadi,” tuturnya.

Baca juga: Pengungsi Korban Gempa Sulbar Mulai Berdatangan ke Makassar

Dwikorita menegaskan, terkait masih adanya potensi gempa susulan, BMKG menegaskan tidak pernah menginstruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju pasca gempa magnitudo 6,2.

BMKG mengeluarkan imbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri dengan cara menempati tempat yang aman, jauh dari bangunan yang mudah roboh, jauh dari lereng yang mudah longsor dan cukup jauh dari pantai, bukan eksodus meninggalkan Mamuju.

“Dengan memperhatikan data minimnya aktivitas gempa susulan, kita berharap hal ini sebagai pertanda baik meskipun kita harus tetap waspada. Semoga kondisi minim gempa susulan ini terus berlangsung dan tidak terjadi gempa kuat lagi, selanjutnya kondisi tektonik kembali stabil dan normal kembali,” jelasnya.  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com