Untuk Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian dia mengungkapkan hingga sekarang belum mencapai maksimal, sehingga masih dimungkinkan untuk menambah nakes dan kapasitas tempat tidur.
Ia mengungkapkan, angka BOR yang dirilis oleh dinas kesehatan berkisar di angka 80 persen, tidak pernah BOR sampai 100 persen.
Ini khusus untuk menangani pasien Covid-19, sedangkan BOR secara keseluruhan di Rumah Sakit Sardjito sekarang mengalami penurunan yaitu berkisar di angka 52-55 persen.
"Yang penting upaya kita rumah sakit menambah tempat tidurnya supaya teman-teman pasien-pasien itu kalau positif bisa ditangani yang berat. Untuk BOR rumah sakit di Sardjito sekarang ini sekitar 52-55 persen," ujarnya.
Penambahan tempat tidur ini untuk memaksimalkan penanganan bagi pasien corona yang hendak melahirkan maupun operasi.
Lanjut dia, dengan BOR 52-55 persen maka dalam penambahan bed tidak diperlukan pembangunan gedung, tetapi cukup melakukan konversi dari kamar-kamar yang kosong untuk merawat pasien Covid.
"Artinya banyak bed yang kosong. Bed kosong kita konversi, tidak bangun gedung baru tapi dikonversi dengan menambah ruang anterum itu ruang peralihan yang itu perlu waktu supaya nanti bisa dipakai ruang kosong untuk menangani Covid-19," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.