GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, hingga saat ini belum menerima alokasi vaksin dari pemerintah pusat.
Kondisi tersebut membuat wilayah ini belum melakukan vaksinasi tahap pertama, sementara angka kasus Covid-19 hingga Senin (18/01/2021) dilaporkan mencapai 646 kasus dengan 17 kasus meninggal.
Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua meminta pemerintah untuk segera dapat mengalokasikan vaksin ke wilayahnya.
Dia bahkan sudah siap untuk menjadi penerima vaksin pertama.
“Kita sudah usulkan (vaksin) diutamakan untuk Kota Gunungsitoli, melalui Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi dengan provinsi dan pusat, ” kata Wali Kota Gunungsitoli, Lakhomizaro Zebua, melalui sambungan telepon, Senin (18/01/2021).
Ia mengatakan, distribusi vaksin untuk wilayahnya diharapkan segera diproses.
Pihaknya terus mengupayakan agar vaksinasi dapat segera terlaksana dalam segera.
Adapun rencana pemberian vaksin diprioritaskan kepada tenaga kesehatan dan pendukung lainnya, sehingga pemerintah pusat bisa mengalokasikan vaksin secepatnya.
“Bahkan saya minta sebanyak-banyak untuk melindungi seluruh warga. Kita usahakan dan mendorong pusat agar Kota Gunungsitoli segera dapat vaksin,” ucap dia.
Baca juga: Datang ke Gunungsitoli, Warga Manado Ini Jadi Pasien Corona Pertama
Dalam kesempatan dan ditempat yang berbeda Bupati Nias Sokhiatulo Laoli yang dihubungi melalui sambungan telepon, menuturkan hal sama bahwa daerahnya belum menerima vaksin tahap pertama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.