Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, King Cobra Berhasil Lepas dari Paket Pengiriman Semarang ke Surabaya

Kompas.com - 19/01/2021, 05:55 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial mengenai penemuan seekor ular jenis king cobra di antara tumpukan paket-paket barang di dalam mobil ekspedisi.

Selain itu, dicantumkan pula foto paket dengan keterangan bertuliskan "Reptil Hidup" dengan berat kiriman 5 kilogram dan berat asli 2 kilogram.

Diduga ular tersebut lolos dari dalam paket yang diketahui akan dikirimkan dari Kota Semarang ke Surabaya.

Penelusuran Kompas.com, video menghebohkan tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Firdaus Hisyam.

"Tolong dong yang kenal sama pengirim, dia dikasih wejangan sebanyak-banyaknya gimana cara kirim yang aman, apalagi hewan berbisa tinggi pula yang dikirim," tulisnya.

Baca juga: Teror Ratusan Ular Kobra, Satu Warga Tewas hingga Perburuan Dilakukan

Video tersebut juga sempat dibagikan ulang oleh akun Instagram @lambe_turah hingga menjadi viral dan menuai ribuan komentar dari warganet.

Dalam kolom komentar sebagian warganet menilai pengiriman paket berisi ular king cobra itu sangat membahayakan kurir.

Sementara itu, warganet lainnya juga mempertanyakan pihak ekspedisi terkait aturan pengiriman jenis makhluk hidup.

"Itu udah ada tulisannya reptil hidup. Harusnya pihak ekspedisinya nolak dong tau membahayakan gitu," tulis akun @andriyaniokvitaputri.

"Baru tau ular bisa dipaketkan kaya gitu," tulis @abidsetia07

"Sampe sekarang ga paham, bukannya setiap ekspedisi tuh ga bisa ya kirim hewan hidup? Setau saya ga bisa," tulis @skyloooofffy

Koordinator Pasukan Pengaman Satwa (Paspanwa) Semarangker, Slamet Wisnu Aji, menjelaskan bahwa ular yang lepas dalam video tersebut merupakan jenis king cobra.

Menurutnya, paket tersebut tidak dibungkus dengan aman sehingga menyebabkan ular bisa meloloskan diri.

"Dilihat dari videonya itu paketannya kurang safety. Seharusnya benar-benar dibungkus berlapis-lapis. Mulut ular juga harus diplester, setelah itu dimasukkan karung lalu masukkan boks kontainer baru dimasukkan ke kardus lagi," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Sebagi pencinta reptil, pihaknya kerap kali melakukan pengirimanan reptil melalui jasa ekspedisi khusus. Namun, hal itu dilakukan dengan penanganan khusus agar tidak membahayakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com