Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2021, 22:10 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Keputusan itu diambil setelah Kabupaten Ponorogo menyandang status zona merah atau risiko penularan tinggi Covid-19 sejak Senin (18/1/2021).

Baca juga: Bus Jurusan Magetan–Jakarta Tabrak Warung, Sopir: Terus Terang, Saya Tidak Hafal Jalan

“Ponorogo zona merah. Kemungkinan akan diterapkan PPKM,” ujar Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin malam.

Masuknya Ponorogo sebagai zona merah karena peningkatan kasus positif yang tinggi. Tercatat 1.632 kasus positif Covid-19 di Ponorogo hingga Senin.

Dari jumlah itu, 1.243 dinyatakan sembuh, 86 meninggal dan 303 masih menjalani isolasi.

Menurut Ipong, terdapat tambahan 25 kasus positif covid-19 pada hari ini. Sehari sebelumnya, terdapat 66 tambahan kasus baru corona di Kabupaten Ponorogo.

Ipong menyebutkan, rekor tambahan kasus positif terbanyak tercatat pada Minggu (17/1/2021).

Pada Minggu, enam pasien Covid-19 juga dilaporkan meninggal. Sementara hari ini, terdapat satu pasien yang meninggal.

Sementara pada Sabtu (16/1/2021), dilaporkan 35 kasus positif Covid-19 baru. Selain itu, terdapat tiga pasien positif Covid-19 yang meninggal.

Terkait fakta itu, Ipong meminta masyarakat terus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Sejumlah Tenaga Medis Positif Covid-19, IGD RSUD Madiun dan RSUD Ponorogo Ditutup

Ia meminta masyarakat tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, saat beraktivitas di luar rumah.

“Dan mari dukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19,” kata Ipong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com