Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2021, 21:13 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Pengungsi korban gempa bumi dari Kabupaten Majene dan Kota Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mulai berdatangan ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/1/2021).

Sebanyak 50 orang pengungsi gempa bumi Sulbar ini tiba di Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin dengan menumpangi pesawat milik TNI AU.

Selanjutnya pengungsi ini langsung dilakukan pemeriksaan diperiksa kesehatanya dan di-rapid test di Pangkalan Udara Hasanuddin Makassar.

Baca juga: Kemensos Pastikan Kelompok Rentan Korban Gempa Sulbar Ditempatkan Terpisah

Setelah melalui sejumlah pemeriksaan kesehatan, para pengungsi ini dibawa ke Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulsel untuk dilakukan asesmen dan akan diberi tempat tinggal sementara.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Sulsel, Gemala Faoza mengatakan, dari 50 orang pengungsi dari Sulbar yang tiba sebagian besar sudah dijemput oleh keluarganya masing-masing yang berada di Kota Makassar.

“Jadi awalnya tiba sekitar 50 pengungsi, namun sebagian sudah dijemput keluarga mereka di Makassar.  Sehingga jumlahnya saat ini sisa sekitar 20 orang,” kata Gemala lewat keterangan tertulisnya.

Gemala menyebutkan, saat ini Dinsos Sulsel juga menanti kedatangan sekitar 90 pengungsi lainnya.

Baca juga: Megawati: Bencana Sulbar dan Kalsel Bisa Diminimalisasi, tapi Kita Tak Waspada

“Jumlah tersebut bisa saja berkurang saat tiba di Makassar, apabila ada dari para pengungsi yang dijemput pihak keluarga di Makassar,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kapasitas penampungan, tambah Gemala, selain di Aula Kantor Dinsos Provinsi Sulsel juga disiapkan di UPT Inang Matutu dan Asrama Haji Sudiang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com