Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Wanita Teman Kencan di Hotel Merasa Selalu Dihantui Korban

Kompas.com - 18/01/2021, 19:15 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Selama 12 hari menjadi buronan, AS (25) tidak pernah tidur nyenyak.

Pelaku pembunuhan terhadap wanita berinisial YL (25) di dalam kamar hotel itu mengaku selalu dihantui rasa takut.

AS mengatakan, wajah YL selalu menghantuinya setiap hari.

Selama itu, ia merasa ketakutan dan sempat hendak menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Tapi saya takut masuk penjara. Saya sempat mau menyerahkan diri, tiap malam tidak tahan dihantui," kata AS saat dihadirkan polisi di Polrestabes Palembang, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Terungkap Alasan Pelaku Bunuh Wanita Teman Kencan di Hotel

AS mengatakan bahwa dia baru mengenal korban.

Menurut AS, perkenalan itu hanya berlangsung di aplikasi MiChat.

Dia dan korban YL sepakat untuk berkencan dan melakukan negosiasi untuk tarif satu kali kencan.

"Awalnya dia minta Rp 700.000 tapi saya tawar Rp 400.000 untuk tiga jam. Lalu dia mau, akhirnya sepakat ketemuan di hotel," ujar AS.

Baca juga: Seorang Anak Saksikan Ibunya Diterkam Buaya Saat Mandi di Kolam

Namun, saat baru satu kali kencan, korban YL menolak melayani AS untuk kedua kalinya.

Hal itu membuat AS marah hingga nekat mencekik korban.

"Saya cekik dan bekap bantal, habis itu langsung kabur," kata AS.

Kapolrestabes Palembang Kombes Irvan Prawira Satyaputra mengatakan, saat menjadi buronan, AS selalu berpindah-pindah lokasi untuk menghindari kejaran petugas.

Keberadaan AS akhirnya terdeteksi di sebuah rumah kontrakan di Kecamatan Kemuning, Palembang.

"Namun pelaku sempat melawan sehingga kita lumpuhkan," kata Irvan.

Irvan menjelaskan, motif pembunuhan itu dilakukan karena pelaku kesal terhadap korban mengenai kesepakatan kencan.

"Semestinya tiga jam, tapi korban mengakhiri sebelum waktunya. Itu yang membuat pelaku marah," ujar Irvan.

Pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP tentang pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com