Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Terbaru, 6 Daerah Zona Merah di Jabar

Kompas.com - 18/01/2021, 16:44 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, ada enam daerah di Jabar yang masuk kategori zona merah virus corona atau Covid-19.

Zona merah berarti memiliki tingkat risiko tinggi dalam penyebaran virus corona.

Keenam daerah tersebut yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Depok dan Kota Bekasi.

Baca juga: Banjir di Cirebon, Ratusan Rumah Terendam Air hingga 1 Meter

"Saya laporkan minggu ini masih ada enam daerah zona merah. Kabupaten Karawang masih zona merah, jadi kami akan melakukan kunjungan kerja ke sana," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Cerita Penghuni Rutan Melawan Covid-19, dari Vitamin hingga Aerobik

Adapun tingkat keterisian rumah sakit di Jabar turun dar 77,87 persen menjadi 72 persen.

Hal itu dinilai tidak lepas dari mulai beroperasinya rumah sakit darurat bagi pasien dengan gejala ringan, yakni Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Secapa Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung.

"Mudah-mudahan seterusnya bisa berkurang. Di Secapa AD juga sudah digunakan ada sekitar 10 orang. Dari yang positif Covid di DPRD (Jabar), itu dirawat sekarang di Secapa AD, jadi sudah sesuai dengan yang kita harapkan," ujar Emil.

Baca juga: Donasi untuk Korban Longsor Sumedang Terkumpul Rp 2,2 Miliar

Kemudian, Emil menyampaikan hasil vaksinisasi di tujuh daerah yang berlangsung lancar.

Namun, masih ada kendala tentang manajemen data.

Untuk itu, Emil pun meminta agar pemerintah daerah diberi kewenangan untuk mengelola manajemen vaksinisasi.

Baca juga: Warga Kota Bekasi Paling Patuh Pakai Masker Se-Jabar, Kabupaten Tasikmalaya Paling Tidak Patuh

Selama ini, menurut dia, pemilihan penerima vaksin berada di tangan pemerintah pusat.

"Yang data untuk divaksin ternyata tidak 100 persen seperti yang ditargetkan atau dipilih via SMS. Jadi dari 100 persen yang harusnya datang itu tidak semuanya datang. Jadi nanti kita akan sinkronisasi dengan pemerintah pusat, agar Pemda Jabar diberi kewenangan lebih besar untuk mengelola siapa yang divaksin atau tidak, supaya kami mudah melacak," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kota Bekasi Paling Taat Protokol Kesehatan Se-Jabar, Depok Paling Tidak Taat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com