‘’Pelapor ini membantu kelahiran kekasihnya dengan melihat video tutorial di YouTube,"lanjutnya.
Baca juga: Jeritan Pengungsi Majene: Bantuan Hanya di Tenda Besar, Air Bersih dan Susu Bayi Kurang
Setelah bayi lahir, A lalu memotong tembuni (ari-ari) bayi dengan silet, membersihkannya, lalu menyumpal mulut bayi dengan kain dilapis plester agar tidak terdengar tangisan yang memicu kecurigaan manajemen atau tamu hotel.
Selanjutnya, A memasukkannya dalam tas selempang dan membawanya berkeliling menggunakan kendaraan, membuat alibi seakan dia menemukan bayi tersebut.
‘’Jadi sebenarnya tidak dibuang itu bayi, tidak ditemukan di tempat sampah juga sebagaimana penuturan pelapor bernama A ini, tapi gimana caranya ada cerita bahwa dia lewat tempat sampah itu saja, untuk menguatkan cerita karangannya,’’jelasnya.
Laporan palsu
Sebelum membuat laporan ke polisi, pelapor sudah membawa bayinya ke rumahnya dan meminta orangtuanya supaya mengadopsinya.
Hanya saja, ternyata menjadi orangtua adopsi tidak mudah, banyak persyaratan yang harus dipenuhi, yang berujung penolakan dari Dinas Sosial setempat.
‘’Merasa recananya failed (gagal), pelapor lalu meminta bantuan ke Bhabinkamtibmas, minta tolong polisi juga, dia mengaku kalau itu memang anak kandungnya dan ia melakukan itu semua demi menutup aib,’’lanjut Faisal.
Atas perbuatan pelapor, polisi menyangkakan pasal laporan palsu dan akan mengenakan undang undang ITE.
‘’Tidak ada unsur pembuangan bayi, hanya sekedar karangan cerita saja, jadi pasal yang kita sangkakan Pasal 220 mengenai laporan palsu dan kita coba telusuri pasal ITE dulu, karena sudah menyebar ke mana-mana itu unggahan tentang temuan bayi itu,’’kata Faisal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.