Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gelombang Pasang Terjang Pantai Manado, Tinggi Capai 4 Meter hingga Masuk Parkiran Mal

Kompas.com - 18/01/2021, 10:48 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Warga di wilayah pesisir pantai Manado, Sulawesi Utara, dikejutkan dengan munculnya gelombang pasang yang terjadi pada Minggu (17/1/2021).

Gelombang setinggi 3-4 meter tersebut menerjang kawasan Boulevard dengan membawa material kerikil.

Akibat tingginya gelombang pasang tersebut air laut diketahui hingga masuk ke jalan raya dan parkiran mal.

Sejumlah warga yang hendak masuk di kawasan tersebut terlihat langsung memutar balik kendaraannya untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: Ombak Besar Terjang Pesisir Pantai Manado hingga ke Jalan, Ini Peringatan Dini BMKG

Warga panik

Karyawan Manado Town Square (Mantos), Nofri, mengatakan, gelombang tinggi tersebut membuat warga panik.

Kendaraan para pengunjung yang diparkir di mal tersebut juga terendam air.

"Paling banyak di belakang Mantos Tiga, banyak pengunjung yang takut keluar dan kendaraan mereka terendam air," terangnya dilansir dari Tribun Manado.

Sementara karyawan lain, Ivana mengatakan, para pengunjung mal panik saat air mulai masuk ke parkiran.

"Ini yang bikin panik pengunjung, karena sudah banyak air di pintu masuk, jadi banyak yang keluar ke parkiran untuk menyelamatkan kendaraan," kata dia.

Ia mengaku baru kali ini melihat gelombang tinggi seperti itu. Apalagi, hingga masuk di parkiran mal.

Meski banyak kendaraan yang terendam, namun ia bersyukur karena tidak ada korban jiwa.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Gelombang Tinggi Muncul di Pantai Manado


Penyebab gelombang tinggi

Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle mengatakan, penyebab gelombang tinggi tersebut akibat pengaruh angin kencang.

"Salah satu penyebab utama gelombang yaitu oleh pengaruh angin yang kencang. Ditambah gelombang laut yang tinggi sehingga gelombang yang datang ke bibir pantai akan lebih signifikan dan terbawa ke tepi pantai," terangnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Pada saat terjadi gelombang tinggi itu, BMKG mencatat kecepatan angin berkisar 15-30 knot atau setara 30-60 kilometer per jam.

Terkait dengan kondisi itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Sebab, potensi angin kencang masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Baca juga: Video Viral Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang: Loh, Kamu Berani Mengatur Pemerintah Kenapa?

Gelombang tinggi berpotensi terjang 5 wilayah

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror mengatakan, peringatan dini gelombang tinggi sudah dikeluarkan BMKG untuk dua hari kedepan.

Sedikitnya ada lima wilayah yang berpotensi diterjang gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter di wilayah Sulawesi Utara.

"Yakni laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Talaud, sebelah barat perairan Kepulauan Sitaro, dan laut Maluku bagian utara," ujarnya seperti dikutip dari rilis.

Baca juga: Satpam Meninggal di Kamar Kos Saat Isolasi Mandiri, Diketahui Punya Penyakit Penyerta

Sedangkan gelombang 1,25 sampai 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sulut, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung-Likupang, laut Maluku, dan laut Sulawesi.

Selain itu, BMKG juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk lebih berhati-hati.

Sebab, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, antara lain Kepulauan Sangihe, Talaud, Sitaro, dan Minahasa Utara.

"Serta dapat meluas ke wilayah Manado, Bitung, Minahasa Utara, Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Minahasa Tenggara. Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pukul 21.55 WITA," ungkap Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Arther Molle.

Baca juga: Pengungsi Tinggal di Kandang Ayam, Kepala Desa: Hewan Ternak di Atas, Warga di Kolong

Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : David Oliver Purba, Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com