Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2021, 09:45 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Artis dan presenter asal Bandung, Raffi Ahmad mengeluarkan curahan hati (curhat) kepada Dedi Mulyadi, anggota DPR yang juga YouTuber.

Raffi mengirim pesan pribadi melalui aplikasi WhatsApp ke Dedi untuk curhat sekaligus memberi penjelasan terkait dirinya mengunjungi rumah Ricardo Gelalel. Pesan dari Raffi itu kemudian dikirim ulang oleh Dedi Mulyadi ke Kompas.com, Minggu (17/1/2021).

Raffi menjelaskan, berita yang sedang ramai mengenai dirinya itu benar-benar "digoreng" oleh oknum. Padahal, kata Raffi, ia mengunjungi rumah Ricardo Gelalel dalam keadaan sudah pakai masker.

Baca juga: Fakta-fakta Gugatan terhadap Raffi Ahmad Gara-gara Pesta Usai Divaksinasi Covid-19

Selain itu, sebelum masuk rumah Ricardo, Raffi juga mengaku dites swab antigen terlebih dahulu.

"Kebetulan pas makan buka masker, Anya Geraldin ajak foto. Terus jadi viral seolah saya party (berpesta) keluyuran di restoran, 'digoreng' orang yang mau jatuhin. Apes banget," kata Raffi dalam pesan WhatsApp itu.

Menurut Raffi, semua yang hadir di rumah Ricardo, termasuk dirinya, semuanya menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, rumah Ricardo itu bukan tempat umum, melainkan pribadi. Di sana juga ada mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Sementara itu, Dedi mengatakan, awalnya ia berkomunikasi langsung dengan Raffi Ahmad melalui WhatsApp untuk menanyakan masalah yang sebenarnya. Dedi sendiri sudah lama mengenal Raffi Ahmad.

"Masalah Raffi Ahmad saya minta semua pihak untuk melakukan klarifikasi atau tabayyun sebelum mengungkapkan hal-hal yang lebih jauh dari itu, karena sekarang persoalan pelanggaran prokes merupakan masalah sensitif," kata Dedi, Minggu.

Menurut Dedi, kalau melihat apa yang dijelaskan oleh Raffi Ahmad secara langsung masalah membuka masker, Dedi menilai wajar. Menurutnya, setiap orang yang akan makan pasti akan membuka masker dan hal itu juga bukan sebuah pesta, melainkan makan yang dihadiri orang dengan jumlah di bawah 50 orang.

"Saya setiap hari kalau lagi makan, masker dibuka. Kalau lagi di sawah sendirian juga dibuka maskernya. Kalau setiap orang membuka makser dipidana, penjara tidak akan cukup," kata Dedi.

Sebelumnya, Raffi Ahmad mendapat keistimewaan sebagai orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di Istana Negara pada Rabu (13/1/2021). Usai divaksin, Raffi terdokumentasikan menghadiri pesta tanpa protokol kesehatan di rumah Ricardo Gelael di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada hari yang sama.

Baca juga: Buntut Keluyuran Usai Vaksin, Raffi Ahmad Diminta Lakukan 3 Hal Ini oleh Penggugat

Foto-foto Raffi itu kemudian menyebar dan mengundang protes dari warganet.

Bahkan seorang advokat David Tobing menggugat Raffi Ahmad ke Pengadilan Negeri Depok pada Jumat (15/1/2021). David menuntut Raffi Ahmad meminta maaf melalui media sosial dan sejumlah media massa nasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com