Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Banjir 2 Pekan di Jombang dan Protes Warga ke Bupati...

Kompas.com - 18/01/2021, 07:16 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Selain itu, puluhan hektar tanaman padi yang baru ditanam beberapa minggu sebelum banjir melanda, juga mengalami kerusakan.

Dampak lainnya, kata Budiyanto, terganggunya kesehatan warga, hingga tingginya tingkat stres akibat lamanya hidup dalam kepungan banjir.

"Kami minta maaf karena ada warga yang tidak bisa mengontrol emosi sewaktu Ibu Mundjidah (Bupati Jombang) ke sini. Tapi, kami bisa memaklumi, karena warga sudah dua minggu kebanjiran. Mereka sebenarnya minta solusi," kata Budiyanto.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab, pada Rabu (13/1/2021), mengunjungi Dusun Beluk dan memberikan bantuan sembako kepada warga yang menjadi korban banjir.

Namun, kunjungannya ke lokasi banjir kala itu, justru mendapatkan protes dari salah seorang warga, sesaat sebelum meninggalkan Dusun Beluk.

Mundjidah mendapatkan protes karena tidak secara langsung mengunjungi rumah-rumah yang terkena banjir, ataupun menyapa warga yang menjadi korban banjir.

Upaya tangani banjir

Banjir selama dua pekan di Dusun Beluk pada awal tahun, menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Jombang pada 2021.

Menurut Bupati Jombang Mundjidah Wahab, berdasarkan hasil kajian dan evaluasi, ada tiga penyebab utama sehingga banjir di Dusun Beluk tak kunjung surut dan berlangsung selama dua pekan.

Penyebab banjir, yakni tingginya curah hujan akibat dampak La Nina, banyaknya sampah sungai, serta peningkatan sedimentasi di sepanjang aliran Sungai Afvour Watudakon.

Beberapa minggu terakhir, ungkap Mundjidah, intensitas hujan mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan kondisi hujan pada awal 2020.

Dia menyebutkan, intensitas curah hujan pada Februari 2020 berada pada kisaran 59,40 mm, sedangkan pada Januari 2021, intensitas curah hujan menyentuh angka 187,47 mm.

"Intensitas curah hujan sangat tinggi. Seperti yang sudah dijelaskan Kadis PUPR tadi, ada peningkatan hingga tiga kali lipat," kata Mundjidah, di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Hampir 2 Minggu Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Kecewa dengan Kinerja Bupati Jombang

Penyebab lain dari banjir, yakni kondisi topografi Dusun Beluk, yang lebih rendah dari muka air Sungai Afvour Watudakon.

Terkait banjir yang melanda Dusun Beluk, dia bersama anak buahnya telah melakukan evaluasi dan kajian, serta merumuskan sejumlah rencana untuk menanggulangi banjir tahunan di wilayah itu.

Upaya menanggulangi banjir, kata Mundjidah, antara lain pembersihan sampah secara rutin di trash rack Afvour Watudakon agar tidak menghambat aliran air menuju Dam Sipon.

Pembersihan sungai dari sampah juga dilakukan di sepanjang aliran sungai agar nantinya tidak menumpuk di bagian hilir Sungai Afvour Watudakon yang bermuara di Dam Sipon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com