KOMPAS.com - Anak dan istri Aiptu Kifni Kawulur (49) tak menyangka, sang kepala keluarga meninggal dunia akibat tertimpa tanah longsor di Manado, Sabtu (16/1/2021)
Anggota Polsek Tikala itu tewas tertimbun longsor ketika membersihkan saluran air yang tersumbat.
"Ayah, buatkan telur"
Setelah dievakuasi, jenazah Aiptu Kifni disemayamkan di Polresta Manado, Minggu (17/1/2021)
Kesedihan terpancar di wajah istri dan anak-anak Aiptu Kifni.
Sang istri Freyti Sarongsong (46) dan tiga orang anaknya terus meneteskan air mata.
Putri kedua Aiptu Kifni, Inka Kawulur (22) pun menangis.
"Papa lapar kita, papa beking akang telur (ayah, saya lapar, ayah buatkan saya telur)," kata dia terisak-isak.
"Papa abis itu beking akang susu, papa cepat pulang neh," lanjut dia.
Di mata Inka, Aiptu Kifni adalah sosok yang sangat dekat dengan putra putrinya serta menyayangi keluarga.
Kepergian Kifni menorehkan duka mendalam bagi anak-anaknya.
"Adoh tape papa ini memang rajing sekali (ayah saya memang orang yang rajin sekali). Papa paling baik sekali buat torang, biar sakit tetap bercanda dengan kami anak-anak," ucap Inka, menangis di depan jenazah sang ayah.
Baca juga: Putra Sulung Tewas Saat Gempa, Juhida: Suami Bilang Allahuakbar, Bangunan dari Atas Langsung Runtuh
Kapolsek Tikala AKP Emilda Sonu membenarkan jika ada anggota kepolisian yang menjadi korban longsor di Manado.
Saat longsor terjadi, Aiptu Kifni sedang membersihkan saluran air di samping rumahnya.
Namun, tiba-tiba tanah yang berbatasan dengan dinding samping kanan rumah mengalami longsor.
Korban pun tertimpa material bangunan.
Dua orang anggota polisi lainnya yang mengetahui peristiwa itu sempat menolong Aiptu Kifni.
"Karena derasnya air dan lumpur yang menimbun Aiptu Kifni Kawulur sehingga sekitar 15 menit baru bisa dievakuasi dan korban langusng dibawa ke RS Bhayangkara Manado," kata Kapolsek, seperti dilansir dari Tribun Manado.
Baca juga: Satpam Ditemukan Meninggal di Kos, Tak Ada yang Berani Masuk karena Positif Rapid Test Antigen
Longsor terjadi sebagai akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil.
Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB), dalam siaran persnya mencatat, ada lima orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Sedangkan satu orang masih dalam pencarian dan 500 jiwa mengungsi.
Longsor dan banjir ini melanda sejumlah wilayah di Manado, yakni Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanger, Singkil dan Wenang.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Kisah Sedih Anak Korban Longsor Kifni Kawulur, 'Ayah Saya Lapar, Buatkan Saya Telur'
Sumber data siaran pers BNPB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.